Mutasi Minggu Kedua September

Rabu 02-09-2015,16:41 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

RENCANA mutasi semakin dekat. Waktu pelaksanaan mutasi diagendakan minggu kedua September 2015 ini. Bahkan, mutasi dapat pula menyentuh rotasi di tingkat pejabat eselon dua. Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH menginginkan penyegaran dalam jabatan. Tak hanya eselon dua, pejabat eselon tiga dan empat akan mendapatkan rotasi yang sama. Usai menghadiri HUT RSUD Gunung Jati, Nasrudin Azis menyampaikan waktu pelaksanaan mutasi akan digelar pada minggu kedua September. “Nanti mutasinya komplit. Ada eselon dua, tiga dan empat. Ada rotasi dan promosi,” terangnya, Senin (31/8). Namun, khusus untuk rotasi eselon dua, meskipun Azis berkehendak, tapi dia ingin melihat aturan dan perkembangan yang ada. Termasuk, kemungkinan posisi yang dapat diputar atau tidak. Pada prinsipnya, mutasi yang akan digelar memiliki satu tujuan, yakni penyegaran. Azis ingin ada semangat baru di tingkat eselon dua, tiga dan empat. Karena itu, rotasi penting dilakukan agar mewujudkan perubahan mencapai visi Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) di tahun 2018 nanti. Mutasi merupakan bagian dari perjalanan organisasi. Hal ini biasa terjadi di kalangan PNS. Karena itu, Azis berharap siapapun yang nanti berpindah posisi, tetap harus bekerja secara optimal. Sementara itu, sumber Radar di lingkaran walikota menjelaskan mutasi yang akan diumumkan masih dalam kajian dan konsultasi, mengingat ada beberapa posisi yang dianggap sudah tidak relevan lagi dan mesti dilakukan rotasi. Beberapa posisi yang sedang dievaluasi di antaranya Kepala Disperindagkop UMKM Drs H Agus Mulyadi MSi. Agus kemungkinan akan ditarik ke setda mengisi posisi asisten. Kemudian Kepala Dinas Kesehatan dr H Edy Sugiarto MKes juga akan dievaluasi. Begitu juga dengan Direktur RSUD Gunung Jati drg H Heru Purwanto MARS. “Mungkin perlu ada penyegaran,” ujar sumber Radar, kemarin. Rotasi terhadap Agus Mulyadi kemungkinan akan dilakukan dalam waktu dekat ini, sedangkan Edy Sugiarto dan Heru Purwanto disebut-sebut akan terkena mutasi awal tahun 2016. Loyalis Walikota Nasrudin Azis, Umar Stanis Clau, tidak membantah rumors tersebut. Kandidat doktor ilmu komunikasi Unpad ini menegaskan, mutasi yang akan digelar walikota pertengahan September sebenarnya hanya sebagian kecil dari rencana mutasi yang akan dilakukan 2016 mendatang. “September hanya mengisi kursi kosong karena ada yang pensiun dan meninggal dunia,” kata Umar Clau. Dia juga setuju walikota melakukan rotasi terhadap PNS yang berkinerja rendah, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik. Dia optimis walikota mampu membaca dinamika pemerintahan sekarang. “Salah satunya dengan mengganti PNS yang dianggap tidak produktif dengan PNS yang memiliki etos kerja tinggi, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap tugas kerjanya,” paparnya. Secara terpisah, Anggota Komisi A DPRD Kota Cirebon, Handarujati Kalamullah mengaku setuju jika PNS yang berkinerja rendah bisa dimutasi. Dia juga mengaku sudah mendengar keluhan warga di salah satu kelurahan yang menuntut supaya lurah diganti karena dianggap kurang aspiratif. Persoalan ini, kata Handrujati, hendaknya jadi catatan untuk walikota dalam melakukan mutasi. “Saya setuju jika ada lurah atau pejabat berkinerja rendah dan masyarakat tidak puas, untuk segera diganti. Karena ini berkaitan dengan pelayanan publik,” ujar politisi Partai Demokrat itu. (ysf/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait