Aksi Pembobolan Mobil Lagi Marak
Sejak Jumat 28 Agustus 2015 hingga Jumat 4 September, ada empat aksi pembobolan mobil. Kejadian kemarin, terjadi di perumahan BBD, Desa Adidarma, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
DI kompeks perumahan BBD Adidarma, korbannya adalah Aryani (37). Mobil Avanza yang diparkir di pinggir jalan dekat rumahnya, dijebol maling. Uang tunai sekitar Rp2 juta, surat-surat penting yang ada di dalam tas, lenyap. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Gunung Jati.
Hingga kemarin, siapa di balik aksi pemboboln yang sudah meresahkan ini belum terungkap. Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasubag Humas AKP H Yana Mulyana mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
Tentu, masyarakat berharap dalang kejadian ini bisa terungkap. Maklum, selain meresahkan, kerugiannya tak sedikit. Misalnya kejadian yang menimpa Hj Eni (57), warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (28/8). Korban harus kehilangan uang tunai Rp250 juta. Uang itu diembat dari dalam mobil Toyota Rush berwarna putih nopol E 1732 MI yang dijebol pencuri saat parkir di salah satu rumah makan di Jl Tuparev.
Kemudian pada hari Senin (31/8), pecah kaca mobil juga terjadi di di Jl KS Tubun sekitar pukul 16.00. Mobil Daihatsu Sirion nopol E 1000 ML yang jadi sasaran. Pemilik mobil NN (43), warga Kecamatan Gunung Jati, harus kehilangan tas kerja dan sejumlah dokumen penting.
Sementara hari Kamis (3/9), terjadi di Alun-alun Kejaksan. Sasarannya mobil jenis Avanza nopol D 1214 AAM milik Sandy, manager salah satu bank di Kota Cirebon. Saat itu, Sandy dan rekannya bernama Heri memarkirkan kendaraan di Alun-alun Kejaksan karena menunaikan Salat Duhur di Masjid At-Taqwa.
Mobil diparkir di dalam Alun-alun Kejaksan, menghadap sisi Jl Kartini, dekat pintu gerbang alun-alun. Sebelum turun menuju masjid, Sandy dan Heru menaruh tas di kursi mobil bagian tengah.
Beberapa saat kemudian atau usai menunaikan salat sekitar pukul 13.00, kedua korban kembali menuju mobil. Mereka pun kaget karena kondisi kaca mobil sudah jebol. Dua tas yang ada di kursi juga raib. Surat-surat penting dan handphone (HP) ikut lenyap. Korban sendiri akhirnya melapor ke Polres Ciko.
Maraknya aksi kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini, juga menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat, tidak terkecuali anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, H Budi Gunawan. Menurutnya, melihat kondisi perekonomian yang saat ini tengah lesu, tak menutup kemungkinan muncul aksi-aksi perampokan.
Tidak heran, kata Budi Gunawan, angka kriminalitas justru naik. Dengan kondisi ekonomi yang sedang lesu, sambung dia, masyarakat dituntut untuk mengikuti arus perekoniman, sementara lapangan pekerjaan semakin sedikit. Belum lagi pertumbuhan masyarakat kian banyak, terjadilah persaingan di segala lini.
“Dan daya beli masyarakat sudah sangat melemah. Orang lagi susah. Untuk memenuhi tuntutan hidup, akhirnya tidak sedikit yang akhirnya memilih jalan yang salah dan menjadi pelaku kejahatan. Ini pekerjaan rumah bagi kita bersama,” imbuhnya. (dri/jml)