JAKARTA- Penanganan insiden kecelakaan kapal tenggelam di perairan Malaysia terus dilakukan secara menyeluruh. Selain menangani korban, Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur beserta otoritas Malaysia juga berusaha melacak oknum-oknum pelaksana transportasi jalur tikus tersebut. Meski dinilai tak mudah, hal itu diakui bakal terus dikejar oleh kedua belah pihak, Indonesia dan Malaysia. Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, hal tersebut sudah dipastikan dalam pernyataan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi saat mengunjungi korban selamat. Dia menekankan bahwa hukum harus ditegakkan dalam kasus tersebut. Dalam hal ini, dia menegaskan bahwa semua yang terlibat bakal ditindak sesuai hukum. “Termasuk, jika ada oknum pejabat Malaysia yang sengaja melakukan pembiaran atau bahkan disuap agar jalur tikus bisa tetap hidup,” terangnya. Meski begitu, proses pelacakan oknum-oknum yang mengajak para TKI ilegal pulang lewat jalur tikus itu diakui tak mudah. Karena memang tak ada dokumentasi apapun, pihak penyelidik pun sulit untuk mengidentifikasi kapal kru baik dari jenazah maupun korban yang selamat. “Saat staf kami menanyai sendiri 20 korban yang selamat, memang ada kesan menutup-nutupi. Sehingga, kami belum bisa memastikan , apakah ada tekong atau nahkoda di antara mereka,” terangnya. Saat ini, 20 korban yang selamat masih menjalani pemeriksaan di Kepolisian Hutan Melintang Malaysia. Proses tersebut diakui bisa berjalan hingga 14 hari. Hermono sendiri percaya bahwa pihak kepolisian bisa mendapatkan petunjuk dari pemeriksaan itu. “Kalau pun ternyata tak ada awak kapal di sana, mereka bisa minta keterangan terkait oknum yang menjadi calo atau pejabat yang ditemui,” terangnya. Terkait penanganan korban hingga kemarin (7/9), Hermono mencatat sudah ada 62 korban meninggal yang ditemukan. Jenazah-jenazah tersebut ditempatkan di empat rumah sakit. Antara lain, 23 jenazah di Hospital Ipoh, enam jenazah di Hospital Teluk Intan, 10 jenazah di Hospital Sabak Bernam, dan 23 jenazah di Hospital Kuala Lumpur. “Dengan korban selamat berjumlah 20 orang, dengan demikian total keseluruhan korban hidup dan meninggal yang sudah ditemukan mencapai 82,” terangnya. Jumlah jenazah yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini adalah 29 jenazah. 21 jenazah berhasil diidentifikasi secara langsung oleh keluarga. Sedangkan delapan jenazah dikenali melalui dokumen identitas yang melekat pada tubuh korban. “KBRI dengan bantuan Pemda setempat terus berusaha menelusuri keluarga korban berdasarkan identitas yang ditemukan,” ujarnya. Dia menambahkan, Tim SAR masih terus melakukan operasi pencarian wilayah dengan radius 1000 km2. Pencarian itu dilakukan oleh dua helikopter, sejumlah pasukan pencarian pesisir, sembilan kapal, serta 30 kapal nelayan. (bil/idr)
Buru Oknum Penyelundup TKI
Selasa 08-09-2015,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :