CIREBON- Nahas, nasib pegawai negeri sipil Poliklinik Gigi RSUD Waled, Eko Setiyo Gendro. Dirinya tewas setelah terlindas truk dalam perjalanan menuju kantornya dari arah Sedang menuju Lemahabang. Eko berboncengan dengan adik iparnya, Yanti (17) menggunakan sepeda motor Honda Supra X dengan nomor polisi E 5860.
Karena takut terlambat berangkat kerja, Eko berupaya mendahului truk dengan nomor polisi E 8100 V yang dikemudikan Dede sulaeman (32), Warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, yang sama-sama melaju ke arah Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Saat menyalip, dari arah berlawanan meluncur sepeda motor Yamaha dengan nomor polisi E 6879 H, yang dikemudikan Saeful Toja (20), Warga Winduaji, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.
Tabrakan keras pun tidak bisa dihindarkan. Eko yang terjatuh ke sebelah kiri jalan, masuk ke bawah truk. Akibatnya, tubuh Eko tergilas dan meninggal di lokasi kejadian. Warga yang melihat langsung berupaya memberikan pertolongan darurat. Polisi yang mendapat laporan, langsung datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi kemudian membawa kedua korban ke RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon. Eko, korban meninggal dibawa ke kamar mayat untuk dilakukan visum, sementara Yanti mendapatkan perawatan intensif atas luka parah di wajahnya.
Mertua korban, Usman (49) mengatakan, keluarga sangat terkejut mendengar kabar menantu dan putrinya mengalami kecelakaan. Hal ini diketahui, setelah ada warga yang mencari alamat rumahnya. “Menantu mau berangkat kerja, biasa bonceng Yanti untuk pergi ke sekolah. Tapi biasanya sebelum berangkat mereka sungkem dulu, tadi pagi karena saya masih di tempat tidur, mereka langsung berangkat-berangkat aja,” paparnya.
Kepala Polres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar melalui Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon, AKP Edwin Afandi membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Kini pihaknya tengah meminta keterangan kepada saksi-saksi. “Untuk sopir truk sudah diamankan,” katanya. (atn/rdh)