Tak Menyeluruh, Warga dan Petani Tetap Kekurangan Air KAPETAKAN-Normalisasi Sungai Srinagala Desa Pegagan Lor Kecamatan Kapetakan yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) sia-sia. Pasalnya, normalisasi sungai tersebut tidak dilakukan secara menyeluruh dan hanya dilakukan di sekitar pemukiman warga. Petani asal Kapetakan, Mahmud (45) menyayangkan normalisasi sungai yang dilakukan secara parsial itu. Normalisasi, kata dia, seharusnya dilakukan secara merata dari hulu ke hilir. “Ini pengerukannya hanya di lingkungan warga saja. Mestinya kan di muara, agar ada manfaatnya dan bisa dirasakan kami para petani dan petambak,” ujarnya. Dikatakannya, permasalahan utama pertanian di Kapetakan adalah ketergantungan terhadap hujan. Maksudnya, sawah-sawah yang ada di Kapetakan merupakan sawah tadah hujan. Sehingga, ketika musim kemarau, sawah di Kapetakan rawan kekeringan. “Selain normalisasi, perbaikan irigasi juga dirasa sangat perlu,\"harapnya. Senada, Kuwu Pegagan Lor Dra Hj Ii Fariyani mengatakan, manfaat normalisasi sungai Sriganala yang telah dilakukan BBWS kurang dirasakan masyarakat. Masyarakat tetap saja kekurangan air bersih ketika musim kemarau. “Saya rasa pemanfaatan untuk warga kurang, tapi kalau normalisasinya dilakukan dari muara kan manfaatnya bisa sekalian untuk pembuangan air laut,\" ungkap Ii. Ii mengaku akan segera mengusulkan pada BBWSCC untuk melakukan normalisasi lanjutan. Termasuk juga pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). \"Akan saya usulkan supaya manfaatnya bisa dirasakan. Untuk pembangunan MCK sendiri sebetulnya pernah ada tapi karena tidak terawat ya jadi masyarakat seenaknya sendiri melakukan MCK. Makanya saya minta kerja sama masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,\" imbuhnya. (via)
Normalisasi Sungai Sriganala Sia-sia
Selasa 15-09-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :