Pemerintah Ngotot Tangani Asap Sendiri

Selasa 15-09-2015,09:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Dua negara tetangga yang ikut terkena dampak kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan, siap memberikan bantuan operasional penanganan. Meski demikian, hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih belum menerima tawaran bantuan tersebut. “Pemerintah sementara memilih untuk berkonsentrasi mengoptimalkan berbagai sumberdaya yang dimiliki. Besok (hari ini, red) akan ada rapat koordinasi soal pengendalian kebakaran (lahan dan hutan),” ungkap anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana saat dihubungi, kemarin (14/9). Rapat koordinasi tersebut rencananya akan dilakukan di kantor kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, mulai 13.00 WIB. Dari situlah, menurut dia, segala upaya penanganan akan disinkronisasi agar lebih optimal. Ari menambahkan, berkaitan dengan persoalan-persoalan teknis penanganan, pemerintah pusat masih tetap mempercayakan segala bentuk koordinasi pada Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya. Termasuk, menyangkut tawaran bantuan operasional dari negara tetangga yang ikut terkena dampak. Dihubungi terpisah, Siti Nurbaya memberikan sinyal lebih kuat untuk belum akan menerima tawaran bantuan negara tetangga untuk ikut terlibat memadamkan api. Menurut dia, tawaran mengerahkan pesawat untuk membantu menciptakan hujan buatan dan pengeboman air belum diperlukan. Pasalnya, menurut dia, pesawat maupun peralatan yang dimiliki Indonesia gabungan dari sejumlah institusi, sudah mencukupi. “Tinggal sekarang bagaimana mengoperasikannya di lapangan saja agar efektif,” kata Siti. Selain TNI yang menyiagakan beberapa pesawat CN-295, Hercules, dan Cesna, beberapa institusi juga menyiapkan operasional pengeboman air dan hujan buatan. Diantaranya, BNPB yang menerjunkan helikopter dan pesawat Casa C-212 Aviocar. Kemen LH dan Kehutanan juga mengoperasionalkan pesawat Air Tractor yang disewa dari Australia. “Semuanya sekitar dua puluh, saya kira itu sudah cukup,” imbuh salah satu menteri perempuan di Kabinet Kerja tersebut. Salah satu negara tetangga yang sudah secara terbuka menyampaikan ingin turun melakukan penanganan dengan mengirim pesawat adalah pemerintah Singapura. Melalui kementerian pertahanan mereka, negara yang berada di sebelah utara pulau Sumatera itu dikabarkan sudah menjalin komunikasi resmi dengan pemerintah Indonesia. Namun, melihat sikap terkini yang ada, mereka kemungkinan hanya bisa menunggu penanganan tuntas dilakukan pemerintah Indonesia. (dyn)

Tags :
Kategori :

Terkait