Hingga September, Damkar Tangani 121 Kasus

Rabu 16-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SUMBER –Petugas Pemadam Kebakaran sudah menangani 121 kasus kebakaran di seluruh pelosok Kabupaten Cirebon. Termasuk kebakaran hebat di Pasar Sumber pada akhir Agustus lalu. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, Samsul Bakhri SH MH mengatakan kasus terbanyak terjadi di Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Sindanglaut dan Weru. Sementara kasus terbesar terjadi di WMK Sumber. Menurut Samsul, puncak dari insiden kebakaran terjadi sejak Juli sampai dengan saat ini. Sebab, dari rentang waktu tersebut, sudah memasuki musim kemarau. “Angin kencang disertai cuaca panas, menjadi salah satu faktor penentu meletupnya bencana kebakaran,” tuturnya. Untuk menangani kasus kebakaran, anak buahnya memanfatkan 12 unit kendaraan yang bermuatan 3000 liter sampai dengan 6000 liter air. Petugas pemadam memanfaatkan sumber air yang ada untuk memadamkan api ketika terjadi kebakaran.”Di setiap pos, kita sudah punya tempat penampung air. Kemudian, kita juga punya mesin penyedot air untuk mengambil air sungai,” terangnya. Terkait hydrant, pihaknya hanya pengguna. Hydrant merupakan fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan untuk penyediaan air di daerah sekitarnya. Kalaupun digunakan untuk kepentingan penanggulangan bencana kebakaran, hydrant harus mampu memenuhi debit air yang dibutuhkan. Artinya, hydrant ini harus mampu mengisi tanki air mobil pemadam kebakaran dalam tempo waktu yang cepat. Sebenarnya, untuk wilayah Sumber, hydrant yang tersedia di 5 titik. Di dekat Pasar Sumber ada 2 titik, 1 titik di dekat kantor PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, 1 titik di belakang Polres Cirebon dan 1 titik di wilayah Sindangjawa. “Selama ini kita tidak memanfaatkan hydrant , karena  kita punya tandon air dan memanfaatkan aliran sungai yang ada,” ungkapnya. Walaupun demikian, pihaknya tetap memberikan rekomendasi setiap ada pengajuan site plan pembangunan gedung untuk kepentingan umum, seperti pasar ataupun yang lainnya. Karena, hydrant merupakan salah satu fasilitas umum yang harus tersedia. “Kita sih kasih rekomendasi itu, tapi yang menyediakan bukan kita, melainkan PDAM,” imbuhnya. Sementara, Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE mengaku usiap bantu menyediakan dan menyuplai air ke setiap hydrant. Asalkan, lokasinya tidak terlalu jauh dengan jaringan pipa milik PDAM. Namun, jika lokasi pembuatan hydrant jauh, pihaknya belum bisa memastikan. “Kita harus melakukan pemetaan dulu. Tapi, sampai dengan saat ini sudah banyak hydrant yang dibangun dekat dengan pipa PDAM,” katanya. (jun)   SIAGA DAMKAR: -Kasus kebakaran hingga September sebanyak 121 Kasus -Kasus terbanyak di Wilayah Manajemen Kebakaran Sindanglaut dan Weru -Kasus terbesar terjadi di Wilayah Manajemen Kebakaran Sumber - Petugas pemadam kebakaran memanfatkan 12 unit kendaraan yang bermuatan 3000 liter sampai dengan 6000 liter air -Selama ini hydrant tidak digunakan. Petugas damkar memanfaatkan tandon air dan aliran sungai untuk memadamkan api * Sumber, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Cirebon

Tags :
Kategori :

Terkait