HARJAMUKTI – Rumah milik Tisna (35), RT 01/04, Kp Surapandan, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, ambruk akibat angin puting beliung. Kejadian tersebut berlangsung Jumat (27/1), sekitar pukul 00.45, dinihari.
Selain rumah miliknya ambruk, istri dan satu anaknya mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bata, kayu, dan genting. Tisna menceritakan, saat kejadian kondisi cuaca grimis dibarengi angin kencang. Sementara di dalam rumah terdapat sembilan orang. Beruntung, meski tertimpa reruntuhan, tapi yang dialami istri dan anaknya hanya luka-luka ringan.
Padahal kondisi bangunan terdiri dari batu bata dan genting, tapi karena saat kejadian angin sangat kencang. Menurut Tisna saat kejadian, angin mengangkat bangunan bagian atas rumah. Kemudian angin tersebut menghantamkannya lagi ke tanah, dalam sekejap rumah miliknya berantakan. “Waktunya bukan hitungan menit tapi detik,” katanya kemarin.
Kejadian tersebut, Tisna sudah melaporkan ke beberapa pihak, seperti RT, RW, kelurahan. Menurutnya, laporan dari pihak kelurahan, Dinsosnakertrans akan memberikan bantuan berbentuk material bangunan. “Katanya sih, rencananya hari Senin barang akan dikirimkan,” kata Tisna.
Tisna berharap, pemerintah peduli terhadap penderitaan yang dialaminya. Karena Tisna mengaku, rumahnya baru satu hari ditempati. “Namanya musibah, semua orang tidak ada yang mau. Tapi mau gimana lagi,” katanya.
Menurut Eni Nuraeni (34), istri Tisna sekaligus korban, luka-luka yang dialaminya sudah diperiksakan tim medis. “Yang paling terasa sakit bagian punggung. Kepala juga kena kayu, tapi untungnya tidak apa-apa,” katanya.
Maman Suparman, ipar dari Tisna menambahkan, masyarakat kecil saat membangun rumah sangat berat. Terlebih menurutnya, untuk sehari-hari Tisna hanya mengandalkan dari penghasilan jualan siaomay. “Membuat rumah bagi kita orang kecil sangat berat. Baru sehari ditempati, ternyata musibah. Makanya kami berharap kepedulian pemerintah,” harapnya. (hsn)