Idul Adha Beda? Bukan Sebuah Masalah, Kurban Tetap Sama

Rabu 23-09-2015,13:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Pelaksanaan Idul Adha 1436 H tahun 2015 dipastikan berbeda. Warga Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha jatuh pada hari ini, Rabu 23 September. Ini sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijjah.   KETUA PD Muhammadiyah Kota Cirebon, Drs H Kosasih Natawijaya MPd mengatakan warga Muhammadiyah menggelar Salat Id hari ini, Rabu (23/9). Salat Id akan dipusatkan di Masjid Akbid Muhammadiyah Kalitanjung, dan kompleks SDIT Muhammadiyah di Permata Harjamukti. \"Jauh-jauh hari kita sudah mendapatkan edaran dari PP Muhammadiyah, bahkan sejak April,\" terang dia kepada Radar, kemarin. Dikatakan Kosasih, penentuan Idul Adha yang berbeda ini semata-mata merupakan ikhtilaf fikiyah, bukan perbedaan dasar sumber hukum. \"Ini hanya beda teknis dan metode saja,\" ujarnya. Ia juga menjelaskan, perayaan Idul Adha tak berpengaruh dengan rangkaian proses ibadah haji di Arab Saudi. Menurutnya, pemerintah cukup hati-hati dalam menentukan Idul Adha. Karena Idul Adha bertepatan dengan setelah rangkaian proses wukuf dan melontar jumrah dilakukan oleh para jamaah haji. \"Tak masalah, kita cukup meyakini saja. Termasuk saat melakukan puasa arafah,\" jelasnya. Untuk menjaga proses kelancaran ibadah Salat Id, pihaknya sudah menyampaikan surat kepada Polsekta Seltim.  Sebagai bentuk toleransi, pihaknya meminta agar penyembelihan hewan kurban bisa disamakan, yakni pada hari Kamis 24 September. \"Kita imbau warga Muhammadiyan untuk tidak menyembelih dulu hewan kurban sebelum yang lain juga sembelih. Ini bentuk toleransi. Karena yang lain sedang melaksanakan ibadah puasa arafah,\" ujarnya. Warga Muhammadiyah sendiri sudah menyiapkan hewan kurban untuk disembelih pada Hari Kamis (24/9). Saat ini sudah terkumpul hewan kurban, antara lain di Masjid Akbid Muhammadiyah Kalitanjung sebanyak 2 kambing dan 1 sapi, di Masjid PD Muhammadiyah sebanyak 13 kambing dan 3 sapi, sedangkan di kompleks SDIT Muhammadiyah Harjamukti sebanyak 3 kambing dan 3 sapi. Sementara Ketua Umum MUI Kota Cirebon Drs KH Sholihin Uzer mengatakan hendaknya ikhtilaf atau perbedaan dalam penetapan tanggal hijriah ini bisa disikapi dengan toleransi. Menurutnya, pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh pada 24 September, karena melihat proses rangkaian ibadah haji. Sementara itu, Sekretaris Pantia Qurban At-Taqwa, Jemmy, mengatakan DKM Raya A-Taqwa sudah mempersiapkan pelaksanaan ibadah Salat Id pada hari Kamis (24/9). Salat Id seperti akan digelar di Alun-alun Kejaksan dengan petugas kaotib oleh Kepala Kemenag Kota Cirebon Drs H Masykur MPd, Imam oleh Ustad Muslim dan Qori Ustad Sulaeman. Dalam pelaksanaan ibadah kurban di Masjid Raya At-Taqwa tahun ini tercatat pada Selasa (22/9) ada sebanyak 10 ekor kambing dan 3 ekor sapi untuk hewan kurban. Jemmy menyebutkan jumlah ini akan berubah. Sebab, pihaknya masih membuka pendaftaran hewan kurban hingga H-1 Idul Adha. \"Biasanya setiap tahun yang ramai itu justru saat mendekati H-1 Idul Adha,\" ujarnya. Menurutnya, DKM Raya At Taqwa sendiri menargetkan agar ibadah kurban ini bisa sebanyak mungkin. Namun, hal ini juga bergantung dari partisipasi masyarakat dan umat Islam. Selama ini, dari tahun ke tahun ada peningkatan jumlah hewan kurban. Tercatat pada tahun lalu, At Taqwa menyembelih sebanyak 19 ekor kambing dan 6 ekor sapi. Untuk distribusi daging kurban, pihaknya melakukan secara internal dan eksternal. \"Tahun ini kita tidak membagikan daging kurban langsung ke masyarakat. Kita hanya membagikannya melalui distribusi internal melalui RT/RW yang berada di lingkungan masjid dan juga distribusi kepada lembaga yang mengajukan proposal kepada kami,\" sebutnya. Menurunya, pihaknya tidak melakukan distribusi langsung karena tidak berjalan efektif. Pola seperti itu juga diterapkan saat membagikan zakat fitrah. \"Terlebih situasi panas, kasian kalau antre untuk hanya dapat satu kantong daging,\" tukasnya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait