Diapresiasi Wagub, Ditiru Lima Daerah Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal Indramayu (Si Irma Ayu) ikut berpartisipasi di Pameran Inovasi dalam rangka memperingati 70 tahun perjalanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Badiklatda), Jl Windu, Kota Bandung, Senin-Selasa (21-22/9). PROGRAM unggulan Pemerintah Kabupaten Indramayu di bidang kesehatan itu memperoleh apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr H Dedi Rohendi MARS mengatakan, Si Irma Ayu merupakan inovasi Pemkab Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Hj Anna Sophanah. “Program ini layak untuk dipromosikan melalui pameran tersebut karena manfaatnya sudah terbukti mampu meningkatkan efektivitas rujukan bersalin dan bayi baru lahir. Program ini diharapkan dapat menekan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi),” ujar Dedi, kepada Radar, Selasa (22/9). Wakil Gubernur Jawa Barat, H Dedy Mizwar yang hadir membuka pameran menyatakan, Pemprov Jabar sangat mendukung inovasi dari kalangan PNS (birokrat), termasuk program Si Irma Ayu. Bahkan, wagub sempat berdialog dengan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Indramayu, Yadi Hidayat SKM MKM. Dalam dialog itu, wagub menanyakan manfaat dan ide yang melatarbelakangi munculnya Si Irma Ayu. “Salah satu penyebab tingginya AKI dan AKB ialah terlambat dalam rujukan, sehingga penanganannya kurang maksimal. Selama ini, bila bidan akan merujuk ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir ke rumah sakit, tidak ada komunikasi dengan pihak rumah sakit, sehingga sering terjadi ketika pasien tiba di rumah sakit ternyata tidak ada dokter yang siap melayani atau ruang perawatan sudah penuh. Dengan Si Irma Ayu, persoalan ini tidak akan terjadi lagi,” beber dia. Demikian juga sebaliknya, sambung Yadi, dokter dan bidan di rumah sakit kerap kali tidak mengetahui keadaan pasien yang akan ditangani. Imbasnya, antisipasi penanganan pasien tidak dapat dilakukan. Yadi menambahkan, Si Irma Ayu adalah produk dari Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) III. Si Irma Ayu sudah diresmikan penggunaannya pada 16 September 2014 dan sejak awal November 2014 sudah diterapkan oleh bidan, puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Indramayu. Kemudian, awal tahun 2015 Kabupaten Indramayu memperoleh pendampingan program Expanding Maternal Neonatal Survival (Emas) yang dibiayai dari USAID. Salah satu bentuk pendampingan program Emas adalah meningkatkan efektivitas dan efesiensi sistem rujukan maternal dan neonatal. Hasil pendampingan Emas menghasilkan perubahan pada Si Irma Ayu. Selain untuk mengawal rujukan, fungsi Si Irma Ayu yang lainnya adalah menerima layanan konsultasi bagi masyarakat terkait masalah kehamilan dan persalinan serta memberikan edukasi kepada ibu hamil berisiko tinggi. Bahkan, sistem informasi ini sudah bisa diakses melalui SMS dan telepon ke (0234) 275732, 082 111 50 2000, 0819 40000 15 dan 081 124 12344. SMS dan telepon tersebut akan dilayani oleh bidan call center yang siap 24 jam. Menurut Yadi, Si Irma Ayu telah menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Sudah lima kabupaten yang belajar Si Irma Ayu. (adn)
Ketika Si Irma Ayu Dipamerkan di Bandung
Jumat 25-09-2015,19:35 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :