Pemerintah Didesak Cari Terobosan

Selasa 29-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Untuk Atasi Sepinya Pengunjung di Pasar Baru KUNINGAN - Pendapatan para pedagang di Pasar Baru yang cenderung mengalami penurunan akibat sepinya pengunjung, ditanggapi langsung pengembang pasar, PT ASP Land Development. Direktur perusahaan tersebut, Cecep Hendie ST terang-terangan mengakui jika Pasar Baru saat ini relatif sepi pengunjung. Karena itu dia mendesak pemeritah setempat untuk segera mencari terobosan baru yang signifikan agar Pasar Baru kembali bergairah dan diminati pengunjung. Terlebih fasilitas, sarana dan bangunan pasar sangat megah dan kebersihannya juga terjaga. “Saya kira pemerintah setempat dalam hal ini dinas terkait untuk segera mencari terobosan, demi menggairahkan kembali Pasar Baru yang dibangun dengan dana tidak sedikit. Sebenarnya banyak cara supaya pengunjung pasar meningkat. Misalnya, pemerintah menginstrusikan satu hari berkunjung ke pasar tradisional kepada para pegawainya. Atau bisa juga meminta para pelajar untuk mencintai pasar tradisional. Nanti siswa diberi tugas apa saja yang ada di pasar tradisional. Dan banyak cara lainnya untuk meramaikan pasar ini,” papar Cecep Hendie, kemarin (28/9). Menurut Cecep, tugas meramaikan pasar sekarang menjadi tanggung jawab pemerintah, bukan lagi menjadi kewenangan PT ASP Land Development. Pasalnya, pasca penyerahan ke pemerintah bulan Maret silam, semua pengelolaan pasar menjadi tanggung jawab Dinas Perdagangan dan Perindustrian. “Ini bukan berarti kami lepas tangan. Sebab pengelolaan pasar sekarang bukan lagi tanggung jawab kami, melainkan pemerintah setelah diserahkan pengelolaannya. Fungsi kami hanya pembinaan ke pedagang. Pembinaan itu sifatnya terbatas,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Kuningan tersebut. Cecep juga mengeluarkan unek-uneknya terkait kondisi keamanan dan ketertiban di Pasar Baru yang dibangun perusahaannya. Dia mengungkapkan, banyak pesan short massage service (sms) yang masuk ke handpone-nya mengabarkan kondisi Pasar Baru yang mulai semerawut. “Inti dari sms itu banyak pedagang yang mempertanyakan kondisi pasar saat ini. Para pedagang mengeluh kondisi pasar sepi, kemudian pedagang keberatan dengan banyaknya pedagang dari luar yang menggunakan gerobak dorong masuk ke area pasar. Kami sendiri tidak bisa memberikan jawaban karena perusahaan tidak lagi menjadi pengelola pasar,” tegas Cecep. Dia mengatakan, saat pasar terbesar di Kabupaten Kuningan itu masih di bawah pengelolaan perusahannya, tidak ada satupun pedagang yang menggunakan gerobak dorong atau motor bisa masuk ke dalam pasar. Sebab petugas keamanan disiagakan hampir di setiap pintu masuk dengan jumlah mencukupi. “Pedagang membandingkan kondisi ketika pasar masih di bawah pengelolaan PT ASP, dan sekarang oleh pemerintah. Saya menyarankan agar pemerintah membuat aturan-aturan baru agar kenyamanan, keamanan dan ketertiban di Pasar Baru terjaga. Bila perlu pemerintah membentuk tim khusus yang bertugas menangani masalah di pasar ini. Sayang pasarnya sudah bagus namun tidak teratur lagi,” katanya. Sementara, Kasi Penataan dan Penertiban Pasar Disperindag, Nasrul Helmi SE mengaku sudah berupaya untuk meramaikan pasar dengan menjalin kerja sama dengan kalangan swasta. Hanya saja program tersebut belum bisa berjalan, lantaran pihak swasta baru bisa melakukannya di tahun depan. “Rata-rata yang kami kontak mengatakan bahwa tahun ini belum bisa, dan baru bisa menjalin kerjasama tahun depan. Kami sudah berupaya untuk meramaikan pasar,” sebut Helmi. Menyangkut keamanan dan ketertiban di Pasar Baru, Helmi menjawab, bahwa petugas pasar yang dari Disperindag jumlahnya kurang memadai. “Jumlah staf di sini hanya enam orang. Tiga PNS dan tiga lainnya nonPNS alias petugas keamanan. Kalau dibandingkan dengan saat masih dikelola PT ASP ya jelas beda jumlah personelnya. Mereka (perusahaan, red) punya banyak tenaga keamanan, sedangkan kami personelnya terbatas. Terkait pelayanan, kami juga langsung sigap. Ketika ada pedagang di los yang mengeluh lantai licin, kami langsung memasangnya dengan karpet plastik. Itu sebagai jawaban dari keluhan pedagang,” jabar Helmi. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait