Cirebon Plaza Pertahankan Konsep Kolonial

Jumat 02-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON- Hotel Cirebon Plaza masih konsisten mempertahankan konsep kolonial. Wajar saja sebagai hotel kedua tertua di Cirebon setelah Hotel Patrajasa Cirebon Plaza tentu tak ingin kehilangan identitas. Penerus Hotel Cirebon Plaza Lucky Arianto H Mukti mengaku, Cirebon Plaza belum lama ini menunjukkan wajah baru pada masyarakat Cirebon khususnya pendatang dari luar kota. Pasalnya, hotel yang berdiri sejak 1978 tersebut baru saja selesai renovasi, tujuannya tentu untuk mengikuti zaman tanpa meninggalkan konsep utama. Renovasi tahap pertama ini cenderung mengubah hotel tampak depan dan lobi. “Kami juga melakukan upgrade dari kamar standar ke kamar superior, jadi nanti kamar standar nggak ada lagi. Superior bakal jadi tipe kamar terendah,” akunya pada Radar Cirebon, Kamis (17/9). Pria yang akrab disapa Kiki ini mengatakan, renovasi memang dilakukan bertahap. Kali ini pihaknya lebih ingin memunculkan tampilan baru Cirebon Plaza. Bagian lobi kini lebih banyak menggunakan kaca (bukan tembok) sehingga terkesan lebih luas, belum lagi tamu yang menunggu juga kauh lebih nyaman dengan AC. Lainnya properti yang digunakan sangat mendukung tema kolonial yang diusung mulai dari ubin ala zaman Belanda, pemilihan warna hingga lampu yang keseluruhannya didapat berdasarkan pesanan. “Jadi semua kita pesan disesuaikan dengan ukuran ruangan dan hal lainnya. Karena harus pesan jadi itu yang membuat agak sedikit lama,”kata dia. Cirebon Plaza saat ini memiliki total 29 kamar, masing-masing terdapat tipe standar, superior, junior suit dan suit. Namun komposisi itu akan berubah setelah upgrade kamar selesai dilakukan. Tamu hotel masih didominasi keperluan bisnis, meski ada juga beberapa dari keluarga. Tentunya dengan renovasi, tamu bisa lebih nyaman menginap dan tentunya berharap dapat menjaring lebih banyak tamu, apalagi bisnis hotel di Cirebon sekarang cukup ketat. Kiki menambahkan saat ini resto Cirebon Plaza diambil alih Superdog. Pembagiannya pada jam operasional, pagi tamu bisa tetap breakfast dengan menu hotel dan di luar jam itu resto Superdog yang beroperasi. Sedangkan soal bisnis hotel di Cirebon, Kiki menganggap masih bagus, hanya saja perlu adanya penyeimbang dari sisi pariwisata. “Kalau potensinya itu-itu saja ya khawatir juga untuk orang yang hanya mengandalkan dari bisnis hotel,” imbuhnya. (tta)  

Tags :
Kategori :

Terkait