Dijamin! Pasokan Listrik Aman

Senin 05-10-2015,14:35 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

**PLTU Sumuradem Terbakar, 10 Pekerja Dilarikan ke Rumah Sakit   CIREBON- Kebakaran yang terjadi di PLTU Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, dipastikan tidak mengganggu pasokan listrik di wilayah Cirebon-Karawang. Humas PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cirebon, Ribut Syarifudin mengungkapkan, PLTU Sumuradem berkontribusi pada pasokan listrik di Kabupaten Sumedang, Cirebon, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang dan sekitaranya. “Kami berupaya mengoptimalkan pasokan listrik dari Sub Sistem Cibatu, Sub Sistem Bekasi dan Sub Sistem Mandirancan,” ujar Ribut dalam rilis yang diterima Radar Cirebon, Minggu (4/10). Ribut menambahkan, penyebab kebakaran dan rencana pemulihannya masih dalam investigasi. Tim yang bekerja di lapangan saat ini sedang melakukan upaya pemulihan secepatnya. Sementara untuk pemadaman sendiri sudah bisa dilakukan pukul 04.00 WIB atau Minggu dini hari (4/10). Akibat kebakaran itu, 10 karyawan terluka dan harus menjalani perawatan medis. Peristiwa terjadi di ruangan crhuiser C 6, yakni tempat pembakaran batubara untuk memproduksi energi listrik. Sepuluh korban luka di antaranya Muhammad Ashari (26) warga Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Teguh Prasetyo (27) dan Rosidin (26) warga Kecamatan Patrol, Slamet Riyadi (32), Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Andika (26),Desa/Kecamatan Sukra, Trianudin Jana (27 tahun), Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, Usman (24) asal Bekasi, Ahmad Fauzi (26) Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, serta Farianto (25) dan Herdiyanto (25), asal Pekanbaru, Riau. Mereka mengalami luka bakar dan dilarikan ke RS MA Sentot Patrol Indramayu. Namun, karena luka bakar yang dialami cukup serius, kemudian dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Bandung. Menurut Yoga, petugas jaga unit gawat darurat RS MA Sentot Patrol, seluruh korban mengalami luka baker di sekujur tubuh. “Masuk ke sini sekitar pukul 01.45. Karena luka yang dialami pasien cukup serius, kami akhirnya merujuk ke rumah sakit lain. Mereka dirujuk sekitar pukul 02.30 dini hari tadi,” ujarnya kepada Radar. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, peristiwa kebakaran tersebut disebabkan dari gesekan batubara yang disuplai dari mesin conveyor ke crhuiser. Mesin conveyor tersebut berada di ketinggian sekitar 80 meter dari permukaan tanah. Pada saat proses pengiriman itu, tiba-tiba mengeluarkan api. Percikan api merembet ke atas dan menyambar bangunan lain hingga meledakan mesin chruiser lalu terjadi kebakaran. Seketika kobaran api menyambar belasan karyawan yang sedang bekerja di ruangan crhuiser. Dari belasan karyawan, sepuluh di antaranya mengalami luka bakar serius. “Kami kaget ketika mendengar suara ledakan. Kemudian saya melihat ada kobaran api di lantai atas, tepatnya di ruangan crhuiser. kejadianya sekitar pukul 01.00,” ujar salah seorang karyawan yang enggan menyebutkan namanya itu. Sejumlah unit mobil pemadaman milik PLTU yang dikerahkan untuk memadamkam api, tidak bisa menjinakkan. Api terus membesar dan merembet ke beberapa ruangan lainnya. Kobaran api akhirnya baru bisa dipadamkan sekitar pukul 05.00 pagi, setelah adanya bantuan mobil pemadam kebakaran dari dari PT Pertamina dan Pemkab Indramayu. Kapolres Indramayu AKBP Wijonarko membenarkan kebakaran di PLTU Sumuradem terjadi di ruang crhuiser. Penyebabnya diduga akibat gesekan batubara yang disuplai dari mesin conveyor ke chruiser. “Itu baru dugaan sementara. Mengenai penyebab pastinya, kni masih dalam penyelidikan. Namun, terjadinya kebakaran tersebut diduga kuat kecelakaan dan tidak ada unsur sabotase,” ujarnya. Guna mengetahui pasti penyebabnya, pihaknya akan mendatangkan tim Laboratortium Forensik Polda Jabar. Menurutnya, sejumlah saksi kini sedang dimintai keterangan. “Mengenai kerugian, kami belum mengetahui pasti. Karena belum ada laporan resmi dari PLTU Sumuradem,” kata Wijonarko. Data lain yang dihimpun Radar, tiga korban insiden di PLTU Sumuradem sempat dibawa ke RSUD Gunung Jati. Ketiganya yakni Slamet Riyadi (32), Teguh Prasuryo (21), dan Ahmad Fauzi (34). Ketiganya masuk UGD sekitar pukul 05.30 WIB. Akibat luka bakar yang parah, ketiganya kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta sekitar pukul 09.00. Ketiganya dibawa dengan menggunakan ambulans dari rumah sakit Patrol dan RSUD Gunung Jati. “Di sini hanya transit , karena kondisinya yang parah dengan luka bakar di atas 90 persen makanya dibawa ke RSCM,” ujar salah seorang staf IGD RSUD Gunung Jati yang meminta namanya tak dikorankan. (yud/kom/dri)

Tags :
Kategori :

Terkait