Pintu Masuk Jerat Anas

Sabtu 04-02-2012,12:09 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KPK Tetapkan Angelina Sondakh Tersangka  JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepati janjinya untuk mengumumkan tersangka baru dalam kasus suap wisma atlet. Kemarin (3/2) Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan bahwa tersangka baru dalam kasus yang kini sedang membelit Muhammad Nazaruddin itu adalah Angelina Sondakh. “Berdasarkan dua alat bukti yang kami miliki, kami menetapkan tersangka baru dalam kasus wisma atlet. Tersangka ini sebelumnya adalah saksi. Dia adalah AS, seorang perempuan,” kata Abraham saat di kantornya kemarin (3/2). AS yang dimaksud Abraham adalah Angelina Sondakh. Lebih lanjut Abraham menegaskan bahwa penyidik juga menjerat Angie dengan pasal berlapis. Yakni, pasal 5 ayat 2, atau pasal 11, atau pasal 12 huruf a UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Tipikor. Angie pun terancam 20 tahun penjara. Memang di dalam persidangan, para terdakwa kasus suap wisma atlet lainnya yakni Mindo Rosalina Manulang, Muhammad El Idris, Wafid Muharam dan Muhammad Nazaruddin, nama Angie terus muncul disebut. Menurut beberapa saksi dan terdakwa, Angie yang merupakan anggota Komisi X dan badan anggaran telah menerima uang Rp5 miliar dari Permai Grup, perusahaan milik Nazaruddin. Rosa yang merupakan mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri (salah satu anak perusahaan Grup Permai) di dalam persidangan Nazaruddin mengatakan bahwa dirinya pernah meminta agar bagian keuangan menyediakan uang Rp5 miliar yang akan diberikan kepada Angie sebagai pelicin. Tepatnya uang tersebut akan diberikan kepada anggota banggar agar bisa memperlancar pembahasan anggaran untuk proyek-proyek di Kemenpora. Apalagi Rosa juga mengakui bahwa dirinya kerap berkomunikasi dengan Angie melalui Blackberry Messenger dengan menggunakan istilah Apel Malang dan Apel Washington untuk menyebut rupiah dan dollar sebagai pelicin. Keterangan tersebut juga dibenarkan saksi lainnya. Yakni Yulianis (Wakil Direktur Keuangan Permai Grup), Oktarina Furi (staf keuangan Permai Grup). Keduanya mengaku menyiapkan dan menyerahkan uang tersebut dalam dua tahap yakni Rp2 miliar dan Rp3 miliar dan diambil suruhan Angie. Sebenarnya selain Angie, I Wayan Koster yang juga merupakan anggota Banggar juga disebut-sebut menerima uang tersebut. Namun hingga kini KPK belum menetapkan Koster sebagai tersangka. Namun Abraham menolak apa saja bukti-bukti yang telah membuat status Angie ditingkatkan sebagai tersangka. Menurutnya, alat-alat bukti yang digunakan KPK untuk menjerat Angie tidak mungkin akan dibeberkan kepada publik. “Alat bukti tidak boleh kami disampaikan di depan puluk karena itu adalah strateri penytidikan kami sembunyikan untuik kami sampaikan di persidangan,” kata Abraham. Bagaimana dengan Koster, Anas Urbaningrum dan nama lainnya yang disebut-sebut terlibat? Abraham pun dengan nada tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti menetapkan Angie sebagai tersangka. Namun kata dia, Angie adalah pintu masuk untuk menetapkan tersangka lainnya. Dengan nada yakin, Abraham pun menegaskan akan ada tersangka lain dalam kasus tersebut. Bahkan Abraham pun mengisaratkan tidak akan segan-segan menetapkan Anas sebagai tersangka. Katanya, meski seorang ketua partai kalau dia memang benar-benar terbukti bersalah maka KPK akan menetapkan sebagai tersangka. Memang, nama Anas yang merupakan Ketum Partai Demokrat juga disebut terlibat dalam kasus tersebut. Di dalam persidangan, nama mantan anggota KPU itu juga banyak disebut. Yulianis dan Oktarina Furi mengatakan bahwa perusahaannya mengelontorkan uang Rp30 miliar dan USD 5 juta untuk biaya Kongres Partai Demokrat tahun 2010 silam. Nazaruddin menyebut bahwa uang itu digunakan sebagai dana pemenangan Anas agar terpilih sebagai ketua umum partai berlambang mercy itu. Tak hanya itu, Rosa juga mengakui bahwa Anas pernah menjadi pimpinan di PT Anugerah Nusantara (anak perusahaan Permai Grup yang lain). Nah, Nazaruddin pun mengatakan bahwa hingga saat ini Anas masih menjadi bos di perusahaan tersebut. “Tunggu saja nanti,” ujar Abraham saat ditanya tentang kemungkinan Anas tersangka. Selain Anas, KPK sepertinya tak lama lagi akan membuat status Koster sebagai tersangka. Pasalnya kemarin Abraham resmi mengirim permohonan cegah dan tangkal (cekal) untuk Angie dan Koster. “Mulai hari ini mereka resmi dicekal,” katanya. Biasanya, orang-orang yang dicekal adalah orang-orang yang sudah diindikasikan terlibat dalam sebuah kasus. Abraham menerangkan alasan Koster dicekal adalah untuk mempermudah proses pemeriksaan di KPK. Nah, saat disinggung apakah Koster akan menjadi tersangka, lagi-lagi Abraham meminta agar semua pihak bersabar. Di samping itu, pria kelahiran Makassar itu mengatakan bahwa akan segera ditahan apabila berkas pemeriksaannya hampir rampung dan siap dilimpahkan ke penuntutan. Dia menjamin bahwa Angie juga akan menjalani penahanan. Bahkan dia juga menjamin bahwa hubungan putri Indonesia 2001 dengan mantan penyidik KPK bernama Brotoseno tidak akan mengganggu proses penyidikan. Terpisah, kemarin Nazaruddin kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Begitu mendengar bahwa rekan satu partainya sudah berstatus tersangka, Nazaruddin menanggapi enteng. “Itu sudah seharusnya,” kata Nazaruddin. Bahkan sebelum mengumumkan tersangka baru, Nazaruddin sudah memprediksi bahwa yang layak ditetapkan sebagai tersangka saat ini adalah Angie. Pasalnya dia juga menikmati uang-uang dari proyek di Kemenpora. Angie, kata Nazaruddin sudah mengakui bahwa dirinya menerima uang tersebut saat diperiksa oleh tim pencari fakta (TPF) yang dibentuk Partai Demokrat. Saat itu, lanjut Nazaruddin, Angie mengakui menerima Rp9 miliar. Yang kemudian diberikan ke Anas Rp2 miliar dan pimpinan fraksi Rp1,5 miliar. Tanpa Bambang Widjojanto Pengumuman Angelina Sondakh Sebagai tersangka baru masih menyisakan teka-teki di tubuh KPK. Sebab, untuk kesekian kalinya Abraham Samad seorang diri menemui wartawan untuk menggelar jumpa pers. Padahal, kebiasaan para pimpinan KPK sebelumnya, saat mengumumkan tersangka baru yang terkait kasus kakap, akan dilakukan seluruh pimpinan KPK. “Tidak ada apa-apa, kami (pimpinan KPK, red) tetap solid. Kami ini seperti seperti prangko. Lengket terus,” kata Abraham saat ditanya isu perpecahan di tubuh KPK dengan indikasi dirinya mengumumkan peningkatan status Angie seorang diri. Kata Abraham, saat ini ada beberapa pimpinan yang melakukan tugas di luar. Salah satunya adalah Bambang Widjojanto yang sejak beberapa hari lalu terbang ke Moskow, Rusia untuk menghadiri undangan. Meski begitu Abraham menegaskan penetapan Angie dilakukan secara kolektif kolegial oleh seluruh pimpinan KPK. Namun yang sedikit aneh, Abraham mengaku bahwa keputusan untuk menetapkan Angie sebagai tersangka dilakukan pada Kamis (2/2), padahal saat itu Bambang sudah berada di Rusia. Tentu saja hal ini semakin memperkuat dugaan perpecahan di tubuh pimpinan KPK. Memang beberapa waktu belakangan berhembus kabar bahwa tensi hubungan Abraham dengan beberapa pimpinan KPK lainnya memanas lantaran Abraham memaksakan kehendak agar ada penetapan tersangka baru dalam kasus wisma atlet. Namun hal itu tidak direstui Bambang dan Busyro Muqoddas dengan alasan belum cukup bukti. Seorang sumber Jawa Pos di KPK membisikkan bahwa Bambang sama sekali tidak mengetahui adanya penetapan tersangka baru. “Sebelum berangkat ada kesepakatan bahwa tidak ada penetapan dan pengumuman tersangka baru tanpa ada keputusan dari semua pimpinan,” ujarnya saat ditemui kemarin. Koran ini lantas berusaha menghubungi Abraham untuk menanyakan bagaimana mekanisme pengambilan keputusan penetapan tersangka padahal Bambang berada di Rusia, namun Abraham tidak merespon. Pesan singkat yang dikirimkan juga tidak dijawab. Saat konferensi pers pun, beberapa wartawan menyindir Abraham terlalu membabi buta dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka. Namun dia berkelit bahwa KPK tidak main-main dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka dan harus berdasarkan dua alat bukti yang kuat. Selain itu, pria yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis antikorupsi di Makassar itu menegaskan bahwa dirinya akan melakukan bersih-bersih di tubuh KPK. “Kalau nanti memang ada orang-orang yang menghambat akan kami beri treatment khusus,” kata dia dengan nada tegas. (kuh/ken)

Tags :
Kategori :

Terkait