CIREBON – Warga korban banjir mengeluhkan bantuan yang belum juga turun dari pemerintah. Dialami warga sekitar Arya Kemuning, Pekiringan yang pemukimanya terendam banjir. Pantauan Radar, warga Gang Rukun RT 03 RW 08, Arya Kemuning tengah berbenah rumah dengan menggunakan peralatan seadanya. Sampai saat ini, para warga masih membutuhkan bantuan, terutama untuk warga lansia yang rentan terhadap penyakit. Seperti Ponirah (80), mengatakan, bahwa dirinya memerlukan bantuan makanan dan obat-obatan yang sampai saat ini masih nihil. “Emak sampai saat ini belum dapet bantuan apa-apa. Padahal rumah parah terendamnya, semua terendam air. Nggak ada yang bisa diselametin. Mau makan, kompornya rusak, makanan basi, gelap gurita juga. Nggak cuma emak aja, tapi warga yang lain juga sama (butuh bantuan, red),” tuturnya. Ponirah mengaku mengalami trauma atas kejadian banjir kemarin. Karena tempat tinggalnya mengalami kebanjiran yang sangat parah. “Takut banjir lagi. Soalnya tadi malem (2/2) aja banjirnya sampai seperut, takut,” ujarnya. Di rumah Sunati, warga setempat, seisi rumah seperti televisi, kulkas, dan barang elektronik lainnya yang terendam banjir, dievakuasi keluar rumah yang sudah mulai surut. “Semua barang elektronik terendam banjir. Tadinya sudah ditinggikan dengan menggunakan meja, tapi tetap saja air banjir semakin tinggi hingga mencapai perut orang dewasa,” terangnya. Tak hanya barang-barang elektronik, termasuk makanan dan pakaian pun basah terendam banjir. Ditambah lagi dengan padamnya lampu membuat suasana semakin mencekam. Sunati bersama warga lainnya terpaksa mengungsi ke Hotel Trijaya. “Mau ganti baju, mau makan juga nggak bisa, mba. Soalnya semua terendam banjir. Sampai tadi malam (2/2), saya dan warga lainnya mengungsi ke hotel cuma nggak kebagian kamar. Akhirnya cuma di teras depan hotel aja. Kami pun dievakuasi menggunakan perahu karet seadanya karena banjir semakin meninggi,” paparnya. Senada, Sitha Nur Hajijhah (19), seorang warga asal Sutomo yang rumahnya terendam hingga selutut ini mengaku kesulitan membersihkan rumah. Karena cuaca yang belum bersahabat disertai padamnya listrik. “Bantuan belum ada dari waktu pertama banjir. Ditambah lagi listrik padam karena gardu di Cipto meledak, jadi mempersulit pembersihan rumah,” akunya. DINSOSNAKERTRANS SIBUK BERSIHKAN LUMPUR Banjir yang merendam kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Cirebon, Kamis malam, membuat sejumlah pegawai sibuk membersihkan ruangan. Kemarin pagi (3/1) sejumlah pegawai di lingkungan Dinsosnakertrans terlihat sibuk membersihkan ruangan yang terkena banjir. Selain membersihkan lantai, Dinsos menyiram lumpur bekas banjir di sepanjang halaman kantor. Dibantu dengan mesih diesel, lumpur-lumpur disiram dengan air yang dihubungkan dengan selang. “Penyiraman lumpur bekas banjir ini dalam rangka pelayanan kepada masyarakat supaya tidak terganggu dengan lumpur yang becek, anda bisa lihat sendiri kendaraan dan mobil banyak lumpurnya” kata Darwan salah satu pegawai dinsosnakertrans. Menurut Darwan, air yang disemprotkan diambilkan dari kolam ikan yang ditarik dengan diesel dengan menggunakan selang. Tapi, supaya air kolam tidak kering, kran pengisi air ke kolam juga dibuka. Kabid Sosial, Santi mengaku banjir yang terjadi kemarin malam menyebabkan air hujan masuk kedalam ruangannya. Bahkan, berkas-berkas terpaksa diangkat ke atas meja. Karenanya, stafnya pagi-pagi mesti beres-beres ruangan, termasuk mengepel lantai supaya terlihat bersih. “Tadi malam juga ada yang minta bantuan beras, tapi karena kantor ini terendam banjir, sehingga tidak bisa membawanya,” katanya. (nda/abd)
Bantuan Banjir Lamban Diterima
Sabtu 04-02-2012,12:21 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :