Lagi, Puluhan Tahun Hidup Tanpa Listrik

PANGURAGAN–Program Cirebon terang milik Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi masih hanya sebatas wacana. Pasalnya masih banyak warga yang hidup tanpa listrik. Misalnya saja Satimi (71), warga Blok 1, Desa Panguragan Lor Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon. Ia harus bersahabat dengan gelap selama tiga puluh tahun. Meskipun ada bantuan listrik gratis, namun ia tidak kunjung mendapatkan bantuan. \"Sering dari desa dan kecamatan ke sini. Bahkan saya sudah mengisi formulir program listrik gratis tapi ya sampai sekarang boro-boro listrik itu dipasang. Difoto-foto sih sudah beberapa kali, tapi tidak ada kelanjutannya,\" ujarnya, Sabtu (17/10). Satimi yang tinggal dengan suaminya, Akid (72) sempat berkeinginan memasang listrik secara pribadi. Namun kondisi ekonominya tidak mencukupi. Ia pun mengharapkan ada bantuan pemerintah. “Pengen sekali mas masang listrik sendiri. Tapi saya tidak punya uang banyak. Saya dan suami hanya pasrah dan menunggu ada yang mau membantu saya,” lanjut dia. Jangankan untuk memasang listrik, untuk kehidupan sehari-harinya, Satimi dan Akid pun hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga dan kiriman dari sang cucu. Kadang ia menjual bunga, sementara sang suami membuka servis payung dan jam. “Saat ini paling mengandalkan dari cucu. Itu juga belum tentu kapan. Bagaimana ini pasang listrik, untuk makan saja sudah,” tuturnya. Warga lainnya, Umi Hasanah (19) dan Suharto (21) juga harus hidup dalam kegelapan. Sama dengan Satimi, rumah Umi sudah disurvei pemerintah desa namun tak kunjung ada bantuan. “Untuk dapat listrik, kami nyambung ke tetangga. Bayarnya Rp30 ribu sebulan. Itupun dibatasi hanya untuk malam hari saja,” katanya. Sementara salah seorang tokoh pemuda Desa Panguragan Lor, Arkom mengatakan banyak masyarakat di desanya yang belum mendapatkan aliran listrik gratis dari pemerintah. Padahal listrik sangat dibutuhkan oleh warga. “Baru blok satu saja sudah banyak. Belum lagi blok lainnya. Sementara program Cirebon Terang ini kan sudah lama. Tapi mereka belum tersentuh,” jelasnya. (arn)