Cap Go Meh Arak 10 Joly

Selasa 07-02-2012,02:28 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Atraksi Liong dan Barongsai Penuhi Jalan LEMAHWUNGKUK - Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon berlangsung meriah, Senin (6/2). Perayaan tersebut diwarnai dengan arak-arakan 10 joly, 5 naga liong dan 8 barongsai. Pengurus Vihara Welas Asih, Yan Siskarterja mengatakan, masyarakat tionghoa secara bergiliran menggotong Twa Pe Kong tersebut. Tidak hanya itu, Wali kota Cirebon Subardi SPd, Ketua DPRD Kota, Drs Nasrudin Azis SH dan Kadis Disporbudpar turun menggotong Twa Pe Kong. “Kegiatan ini benar-benar penuh kebersamaan. Tidak melihat apapun, semua masyarakat menjadi satu di acara ini. Termasuk wali kota, ketua DPRD, sekda dan jajaran lainnya turut hadir,” tuturnya seraya menyampaikan arak-arakan dilepas wali kota Cirebon. Kesepuluh joly tersebut, kata dia merupakan gabungan dari berbagai klenteng di sejumlah tempat. Sebut saja Klenteng Darma Mulya Losari yang mengarak joly Hok Cheng Sin, Klenteng Lok Tin Tong Ciledug yang mengarak joly Hok Cheng Sin, Klenteng Hok Keng Tong dari Plered, Vihara Budha Sasana Parujakan yang mengarak Huang Cay Shen dan Klenteng Bun San Tong Winangun Cirebon. “Sedangkan untuk Klenteng Tiao Kak Sie atau Vihara Welas Asih sendiri mengarak 5 joly,” jelasnya. Hal itu, kata dia, menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan tahun lalu. Adapun rute arak-arakan, dimulai dari Vihara Dewi Welas Asih- Pasuketan- Pekiringan- Parujakan- Sukalila Selatan- Karanggetas- Winangun- Kanoman- Talang- Kebumen- Yos Sudarso lalu kembali ke Vihara Welas Asih. Sementara itu, penampilan barongsai dan naga liong sendiri ditampilkan oleh perguruan Singa Mas, Naga Mustika, Naga Mas dan Kelabang. Yan mengatakan, perayaan menjadi semakin meriah karena dihadiri oleh Ketua FORMI Kota Cirebon, H M Edial Sanif. Untuk makna Cap Go Meh sendiri, kata dia, adalah perayaan penutupan tahun baru imlek. Pantauan Radar, tidak hanya warga tionghoa, masyarakat umum pun berbondong-bondong menonton dan memeriahkan perayaan Cap Go Meh. Warga tumpah ruah di jalan. Selain itu, diharapkan pada tahun naga air yang dikenal dengan perjuangan keras, membawa kesejahteraan dan kedamaian tersendiri. “Termasuk politik dalam negeri juga tenteram dan tidak berujung pada pertengkaran antar-anak bangsa,” kata Gouw Peng Liem, salah satu pengunjung Vihara Dewi Welas Asih. (kmg/aff)

Tags :
Kategori :

Terkait