Struktur Nasdem Terus Bergerak,Mantapkan lobi di Griya Sawala KEJAKSAN- Digadang-gadang menjadi wakil walikota (wawali), nama Dra Hj Eti Herawati atau Eeng Charli makin di atas angin. Hingga kemarin, perkembangan politik, terutama terkait posisi wawali, nyaris tidak ada nama lain selain Eeng Charli. Artinya, keinginan Walikota Nasrudin Azis untuk segera memiliki wawali akan segera terealisasi. Golkar yang nyaris tak melakukan manuver apa-apa, ditambah munculnya kepengurusan DPD PPP Kota Cirebon versi Romahurmuzy (Romi) yang diketuai Kusnadi Nuried, tentu membuat langkah Eeng Charli bakal mulus. “Kami terus bergerak, melakukan lobi-lobi politik,” tandas Anggota Fraksi Nasdem, dr Doddy Aryanto MM, kemarin. Diakui Doddy, Nasdem Kota Cirebon langsung bergerak cepat. Bahkan Eeng Charli yang juga ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon dikabarkan sudah membentuk tim lobi. Tim ini bahkan dibagi menjadi dua, yakni tim lobi eksternal dan tim lobi internal. “Kita sudah bentuk 2 tim lobi yaitu tim lobi internal dan tim lobi eksternal,” kata Doddy lagi. Disinggung siapa saja tim lobi internal dan eksternal, dokter BPJS ini enggan merinci nama-nama yang masuk tim itu. Dengan terbitnya SK DPD PPP versi Romi, Doddy menegaskan partainya akan all out memperjuangkan Eeng Charli untuk terpilih sebagai wakil walikota. Apalagi pemilihannya akan dilakukan oleh DPRD, maka fraksinya akan sepenuhnya melakukan lobi anggota dewan. “Optimis ibu (Eeng Charli) akan terpilih,” tegas Doddy. Sementara itu anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Dewi Mutiara memilih irit bicara saat ditanya dualisme kepengurusan PPP di Kota Cirebon. Namun demikian, Dewi tidak membantah jika dirinya sudah bertemu dengan Kusnadi Nuried selaku ketua DPD PPP Kota Cirebon versi Romi. “Sudah, sudah ketemu. Lebih lengkapnya tanyakan langsung ke beliau (Kusnadi, red),” ungkap Dewi. Ketua DPD PPP Kota Cirebon, Kusnadi Nuried mengakui dirinya sudah bertemu langsung dengan 2 anggota DPRD dari PPP yakni Taufik dan Dewi Mutiara. Pertemuan tersebut, kata dia, bersifat personal memberitahukan kepengurusan PPP versi Romi. Kunjungan tersebut oleh Kusnadi dianggap sebagai silaturahmi, karena keduanya termasuk aset penting bagi PPP Kota Cirebon di Griya Sawala. Sebelumnya, Walikota Nasrudin Azis menunjukkan keinginan kuat agar secepatnya dilakukan pemilihan wakil walikota, karena dia mengaku membutuhkan pendamping. Dan bila memungkinkan, minggu depan sudah ada kepastian nama wakil walikota yang mendampinginya menata pemerintahan di Kota Cirebon. Sebab, kedua partai pengusung hanya cukup dengan menyepakati dua nama yang telah diajukan, kemudian dipilih oleh anggota DPRD Kota Cirebon. “Pak Toto Sunanto dan Ibu Eti Herawati tetap sebagai calon wakil walikota. Tunjukan kualitas diri dan berbuat baik kepada masyarakat,” pesan Azis untuk kedua calon wakil walikota itu. Pemilihan wakil walikota tetap menggunakan sistem pemilihan satu orang satu suara bagi anggota DPRD Kota Cirebon. Pasalnya, hingga saat ini, Azis mengaku belum menerima surat diperbolehkannya walikota menunjuk langsung wakilnya. Ketua Bappilu DPC Partai Demokrat Kota Cirebon Achmad Sopyan mengatakan, pada prinsipnya koleganya Nasrudin Azis sangat membutuhkan wakil walikota. Hanya saja, aturan yang digunakan masih belum jelas. Antara Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 2015 atau UU Nomor 8 tahun 2015. Saat ini, lanjutnya, masih dalam tahap gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). “Lebih baik menunggu hasil gugatan. Lebih baik lagi menunggu PP (Peraturan Pemerintah),” ucapnya. Hitungan Sopyan, jika menunggu putusan MK, pada Januari 2016 baru ada keputusan akhir untuk menentukan nama wakil walikota. Dengan demikian, Azis tetap harus memiliki wakil karena belum mencapai batas minimal 18 bulan menjelang akhir jabatannya pada April 2018 nanti. Terkait dinamika di internal partai pengusung Ano-Azis, Sopyan lebih memilih tidak berkomentar. Pasalnya, hal itu menjadi dapur dua partai masing-masing. Hanya saja, dia berharap kedua kubu dapat segera membuat keputusan terbaik dan mendukung Walikota Nasrudin Azis untuk memiliki wakil walikota. Salah satu langkah yang dapat dilakukan dengan memberikan persetujuan untuk salah satu dari dua nama yang diajukan untuk dipilih. “Kalau ada wakil walikota, pekerjaan Pak Azis dapat lebih ringan,” ucapnya. (abd/ysf)
Makin Mudah Menuju Kursi E-2
Rabu 21-10-2015,14:18 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :