Apa Jajanan Legendaris Favoritmu?

Sabtu 24-10-2015,21:53 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Mengenang masa sekolah, yang terekam dalam ingatan biasanya menyangkut jajanan. Ya, saat masa sekolah, aneka jajanan anak-anak seperti kue cubit, martabak, gulali, rambut nenek, kue pancong hingga serabi tak akan pernah terlupakan. KEANEKARAGAMAN budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke menjadi daya tarik bagi wisatawan asing di seluruh dunia. Tapi, tak hanya budaya dan alamnya saja yang kaya, makanan Indonesia juga beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-masing, termasuk kue tradisionalnya. Kue tradisional khas Indonesia ternyata tak kalah enak dengan jajanan modern. Namun sayangnya, keberadaan kue-kue tradisional ini semakin sulit. Nah buat pecinta kuliner Indonesia, tentu sudah tak asing lagi dengan kue-kue tradisional ini. Masih ingat? Yang pertama adalah kue cubit. Ya, salah satu kue legendaris nih. Karena dari dulu hingga sekarang kue ini masih tetap eksis. Nama kue yang satu ini pun tergolong unik. Ada yang beranggapan nama kue cubit diambil dari cara pembuatannya yang menggunakan alat pencapit. Saat kue cubit sudah matang, pembuat kue ini biasanya mengambil kuenya dengan cara dicubit dengan sebuah alat pengapit dari cetakannya. Aroma manis akan sangat terasa. Biasanya kue ini disajikan dalam keadaan matang dan setengah matang. Kue cubit terbuat dari campuran tepung terigu dan susu yang kemudian dicetak dengan cetakan baja. Kue cubit pun biasa diberikan toping berupa meses untuk menambah rasa nikmat. Panganan ini juga sedang menjadi kue populer di kalangan anak muda dengan aneka rasa yang lebih variatif. Namun, di tengah persaingan dunia kuliner, penjual jajanan legendaris ini masih tetap eksis. Asep misalnya. Pria asal Bandung itu menjajakan kue cubit dengan olahan yang masih tradisional sejak tahun 1993 hingga sekarang. \"Kue cubit yang asli cuma yang rasa susu putih aja, kalau sekarang kan banyak rasa,\" ujarnya. Selain cara peyajiannya yang menarik mata, rasa kue cubit tradisional ini pun tak kalah nikmat dengan makanan yang ditawarkan di kafe mewah. Tanpa menghilangkan keaslian cara membuatnya, jajanan ini kini terlihat lebih menggugah selera. Harganya pun terbilang murah meriah, dengan membayar Rp5 ribu pembeli bisa menikmati kue cubit ini. \"Kalau udah masuk kafe harganya pasti mahal,\" ujarnya seraya tersenyum. Tak hanya kue cubit, jajanan legendaris lainnya ada gulali tradisional. Gulali tradisional menjadi salah satu jajanan favorit anak SD atau TK. Selain rasanya yang manis, gulali yang biasa dijual oleh abang-abang yang mangkal di depan gerbang sekolah ini juga punya bentuk yang unik dan lucu. Enaknya lagi, biasanya si abang penjual ini mau menuruti permintaan si pembeli. Mulai dari bentuk bulat seperti permen biasa, hati, bunga, boneka, sampai hewan-hewan seperti burung dan ayam jago pun bisa dibuat. Yang makin unik, terkadang sebelum disantap, gulali tradisional ini juga bisa dijadiin mainan, salah satunya adalah peluit. Dengan tangan \"ajaib\" si abang penjual gulali, jajanan yang satu ini pun dibentuk dan diberi lubang di tengahnya agar bisa berbunyi saat ditiup. \"Ya, memang kuliner gulali tradisional ini bisa dibentuk sesuka hati jika dalam kondisi masih hangat. Jika sudah kembali ke suhu normal, maka gulali ini akan mengeras dan tidak bisa dibentuk lagi. Butuh skill yang tinggi untuk membentuk gulali dalam waktu singkat,\" kata Yayan, salah satu penjual gulali tradisional. Hanya dengan waktu beberapa menit saja, Yayan sudah bisa menciptakan sebuah seni yang mampu membuat anak-anak senang. Harga satu gulali pun masih murah hanya Rp1.000. Namun sayang, saat ini penjual gulali tradisional sudah jarang ditemui. Baik itu di daerah kota besar maupun pedesaan. Gimana? Jadi teringat masa-masa indah waktu kecil? (mike dwi setiawati)

Tags :
Kategori :

Terkait