Bukan Kerjaan Teroris, Tujuannya Pemerasan

Kamis 29-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Polisi Tangkap Pengebom di Mall Alam Sutera Tangerang TANGERANG- Ledakan bom jenis low explosive yang terjadi di Mall Alam Sutera Tangerang kemarin menguat fakta baru. Densus 88 Polri dipastikan menangkap seorang lelaki berinisial LO yang diduga merupakan pelaku pengeboman. Dari penangkapan itu, kemudian terungkap jika pengeboman itu tak bermotif kelompok radikal, tapi upaya pemerasan. Sumber internal Densus 88 menyebutkan bahwa setelah dipelajari dari E-mail ancaman dengan melihat ip address dan mengombinasikan dengan hasil closed circuit television (CCTV), diketahui bahwa orang yang diduga pelaku adalah LO. “Ancaman dilakukan melalui E-mail ya,” terang sumber itu. Dalam E-mail tersebut, pelaku meminta sejumlah uang. Bila tidak dipenuhi, maka akan dilakukan pengeboman. “Nah, ternyata memang benar terjadi pengeboman,” paparnya. Darimana kemampuan merakit bom tersebut, sumber ini menyebutkan bahwa pelaku yang merupakan karyawan sebuah bank tersebut belajar merakit dari internet. “Ini masih diperiksa, keterangan sementara belajar otodidak via internet,” jelasnya. Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan ada seorang pelaku yang ditangkap. Namun, hingga saat ini masih diperiksa. “Bisa jadi bukan itu pelakunya,” kata Badrodin saat dihubungi Jawa Pos (Radar Cirebon Group). Polri memprediksi bahwa pelaku peledakan bom yang membuat satu korban luka-luka tersebut sama dengan pengeboman sebelumnya. Yakni, ledakan bom di Mall Alam Sutera Juli lalu. Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menuturkan kemungkinan besar pelaku pengeboman kali ini sama dengan kejadian dua peristiwa di Mall Alam Sutera pada Juli lalu. Hal tersebut dilihat dari rangkaian kabel yang mirip.Namun, bila dilihat dari bahan material bom, ada perbedaan. Dia mengatakan, belum semuanya bisa diungkapkan. “Nanti bila sudah diketahui, pasti diumumkan,” terangnya. Sementara Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krisna Murti menuturkan, selain karena rangkaian kabel yang mirip, pemilihan lokasi pengeboman juga sama. Yakni, di toilet. Pengeboman sebelumnya juga dilakukan di toilet. “Ini yang menguatkan asumsi pelaku orang yang sama,” terangnya. Dugaan awal, jenis bom yang meledak merupakan rakitan. Hingga saat ini Puslabfor dan tim Gegana masih berupaya mempelajari bom tersebut. “Masih dianalisis, sepertinya bom rakitan,” ujarnya. (idr)

Tags :
Kategori :

Terkait