KUNINGAN - Perjuangan keras Elon Carlan MPd untuk mengangkat derajat para penyandang cacat melalui pendidikan menuai penghargaan dari Pemprov Jawa Barat. Elon yang sejak lahir sudah tunanetra itu diganjar penghargaan sebagai Tokoh Pejuang Pendidikan Berkebutuhan Khusus di Bandung, kemarin (1/11). Penghargaan tersebut diserahkan Sekda Pemprov Jabar H Iwa Karniwa SE AK MM didampingi Assisten Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar Ir H Ahmad Hadadi MSi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dr H Asep Hilman MPd, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Ir Sri Renani Pantjastuti MPA, serta para pejabat teras lainnya. Menariknya, Elon menerima penghargaan dari sekda bersamaan dengan pemecahan rekor Muri Senam Ceria Siswa SLB Terbanyak di Halaman Monumen Perjuangan (Monju) Provinsi Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Minggu (1/11). Elon bahkan didaulat oleh pantia untuk berpidato di hadapan ribuan siswa-siswi ABK dan tenaga pendidik SLB kabupaten/kota se-Jawa Barat. Di panggung, dengan lantang Elon yang datang ke tempat acara didampingi oleh dua orang stafnya Budi Purnama SIP dan Agung Fajar Bayu Adjie menegaskan, anak berkebutuhan khusus dapat membuktikan kepada masyarakat untuk berkiprah sama halnya dengan anak-anak biasa. “Kami ada di Jawa Barat. Kami bagian dari warga Indonesia. Di antara kami ada yang menjadi pejabat, guru, petani, kiai, cendekiawan, seniman, budayawan. Bahkan di antara kami ada yang menjadi politisi dan presiden,” tandas Elon penuh semangat. Itu semua, lanjut Elon, berkat jasa-jasa orang tua, guru, serta didukung oleh pemerintah. Baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Oleh kerena itu, atas nama ABK Jabar, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang dari waktu ke waktu terus memperhatikan ABK. Entah melalui kebijakan regulasi maupun kebijakan anggaran, termasuk kebijakan bagi kesejahteraan bagi guru-guru SLB. “Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada guru kami, sehingga kami menjadi cerdas. Guru yang telah melatih kami sehingga kami menjadi terampil, mandiri, dan tak lelah memberikan motivasi kami sehingga kami menjadi percaya diri,” kata Elon yang kini menjabat sebagai Kasubag Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Bagian Kesra Setda Kuningan tersebut.Kepada sesama ABK, Elon meminta agar jangan merendahkan diri, namun harus menunjukkan kemampuan karena memiliki potensi. Disamping itu, Elon juga mengharapkan kepada pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum untuk memberikan kesempatan kepada ABK sehingga ABK bisa menjadi subjek yang aktif sebagaimana masyarakat lain. “Saya juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Bupati Utje Suganda yang terus memotivasi dan memberikan kepercayaan serta kesempatan kepada saya untuk terus berjuang mengembangkan pendidikan berkebutuhan khusus. Sehingga, perjuangan saya dapat diapresiasi oleh Pemprov Jawa Barat dengan diterimanya penghargaan ini,” papar Elon. Selain Elon Carlan, penerima penghargaan lainnya yakni Prof Dr H Iim Wasliman sebagai pengembang dan penggerak dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif di Jabar sehingga Jabar menjadi Provinsi Inklusif, kemudian Putri Gayatri, siswi SMAN 1 Banjaran, Kabupaten Bandung yang telah melakukan kampanye di PBB tentang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Kemudian penghargaan diberikan juga kepada pencipta Senam Ceria dan pengarang lagu mars PKLK. Sekda Jawa Barat, H Iwa Karniwa SE Ak MM mengajak kepada semua pihak agar terus menggelorakan semangat bahwa anak anak berkebutuhan khusus itu bisa sama dengan anak-anak biasa, bahkan bisa lebih. Buktinya, sekarang ini ada ABK yang menjadi kiai, pejabat, politisi dan juga ada yang bisa menjadi pengusaha. “Pemprov Jawa Barat bersama-sama para orang tua terus mendukung anak berkebutuhan khusus, supaya dapat meningkatkan prestasi, kinerja, kemandirian dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Saya pun sangat mengapresiasi prestasi pemecahan rekor Muri senam ceria sekolah luar biasa dengan peserta terbanyak di Indonesia ini,” sebut Iwa. Sementara itu, Rekor Muri Senam Ceria Sekolah Luar Biasa dengan peserta terbanyak di Indonesia berhasil terpecehkan. Hal itu dilakukan oleh 13.259 anak berkebutuhan khusus (ABK) se-Jawa Barat. Sertifikat penghargaan Muri tersebut diserahkan oleh perwakilan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat dengan sertifikat Nomor Rekor 7.163/R.MURI/X/2015 atas Rekor Senam oleh Siswa SLB terbanyak. (ags)
Jadi Pejuang ABK, Elon Diganjar Penghargaan
Senin 02-11-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :