KUNINGAN - Hari pertama pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) tidak berlangsung lancar sesuai dengan rencana. Insiden mati lampu membuat pelaksanaan tes di dua tempat, yakni di SMA Kosgoro dan SMAN 2 Kuningan batal dilaksanakan. Pantauan Radar, tes UKG yang batal adalah tahap ketiga. Pelaksanaannya tidak bisa dilanjutkan karena jaringan internet terganggu. Sementara untuk tahap pertama dan kedua berjalan lancar. “Terpaksa untuk tahap ketiga tidak bisa dilaksanakan, baik yang di SMAN 2 Kuningan maupun di SMA Kosgoro karena listrik padam. Listrik padam karena ada gardu yang meledak,” ucap salah saorang panitia pelaksana, Tedi kepada Radar, kemarin (9/11). Dia menyebut, peserta UKG bisa mengikuti tes susulan pada hari berikutnya. Namun bisa dilaksanakan sesudah tahap ketiga beres. Server Kemendikbud RI sendiri ditutup pukul 19.00 dan dibuka pukul 07.00. “Kami terserah peserta saja maunya kapan. Yang pasti pelaksanaan UKG berlangsung dari mulai tanggal 9 hingga 20 November. Untuk UKG tahun ini, pasing grade-nya 55, baru pada tahun 2018 minimal 80,” ucap dia. Sementara itu, batalnya pelaksanaan tes UKG membuat peserta banyak yang kecewa. Sebab, mereka sudah bersiap sejak jauh-jauh hari. Bukan itu saja, mereka datang kebanyakan dari pelosok, sehingga perlu perjuangan berat untuk sampai ke tempat tes. Karena batal, mereka merasa usahanya sampai ke tempat tes jadi sia-sia. Terpisah, Kadisdikpora Kuningan, Drs A Taufik Rohman MPd MSi melalui Sekdis H Dedi Supardi MPd mengaku, mengenai laporan ada peserta di SMAN 2 Kuningan dan SMA Kosgoro yang tidak mengikuti tes belum diketahuinya. Alasannya karena Disdikpora belum mendapat laporan, serta kemarin memantau UKG di tempat lain. “Kebetulan, saya memantau ke tempat lain. Memang ada yang tidak hadir, tapi karena sakit. Bagi mereka yang belum bisa mengikuti tes, bisa mengikuti susulan,” ucap Dedi. Dia menyebut, hasil tes UKG tidak menentukan lulus atau tidak, tapi mengukur sejauh mana kompetensi guru. Untuk jumlah guru yang mengikuti UKG adalah sebanyak 11.111 orang, baik PNS maupun non PNS. Di Kuningan sendiri, UKG akan dilakukan di 20 titik yang tersebar di 32 kecamatan. Guru akan mengikuti tes yang dibagi tiga tahap, yakni pagi, siang dan sore. Mengenai insiden mati lampu, pihak PLN mengaku sudah melakukan perbaikan. Kejadian itu di luar dugaan dan tidak disengaja. “Kami sebelumnya sudah menyatakan kesiapan dalam mendukung program UKG. Tapi yang namanya insiden, ya di luar dugaan. Tapi jangan khawatir sudah diperbaiki,” ucap Manajer PLN Kuningan, Tedi Rohendi. Dari pantauan Radar, sistem tes UKG yang menggunakan jaringan komputer dengan sistem online banyak yang membuat peserta kikuk (grogi). Hal ini karena peserta UKG ada yang masih gaptek (gagap teknologi). Pengawas tes, dengan telaten memberikan arahan kepada peserta. Meski cukup merepotkan, namun para peserta bisa melaksanakan tes dengan baik saat lampu masih menyala. “Saya akui banyak yang masih gaptek,” ucap salah seorang pengawas. (mus)
Mati Lampu Gagalkan Tes UKG
Selasa 10-11-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :