Bayar Tepat Waktu, DSP Siapkan Hadiah Rp1 M

Selasa 10-11-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON- Danamon Simpan Pinjam  (DSP) punya cara menarik untuk memberi reward pada nasabah yang disiplin melakukan pembayaran. Program “Heboh 1 Miliar” sengaja dirancang untuk nasabah DSP secara nasional dengan sistem pengumpulan poin setiap transaksi. Akan ada nasabah yang menang Rp1 miliar setiap bulan. Unit Manajer DSP Pasar Pagi Rustandi mengatakan program ini adalah salah satu apresiasi DSP pada nasabah. Periode dimulai Maret 2015 hingga Februari 2016. Dimana akan ada empat kali pengundian setiap tiga bulan sekali. Pihaknya sudah melakukan dua kali periode pengundian dan tersisa dua kali pengundian yaitu pada Desember 2015 dan Maret 2016. “Nasabah Cirebon sudah ada yang ada yang dapat dari beberapa unit. Tiap bulan hadiahnya Rp1 miliar untuk 1 pemenang, Rp100 juta untuk Rp10 pemenang dan Rp10 juta untuk 400 pemenang,” katanya pada Radar Cirebon, Senin (9/11). Siapa yang bisa ikut program ini? Rustandi menjelaskan debitur DSP yang melakukan pembayaran dan angsuran tepat waktu (on time payment) dan tambah (top up) pinjaman modal usaha memiliki peluang mendapatkan hadiah tersebut. Satu kali pembayaran tepat waktu akan mendapat satu poin, lebih besar nominal angsuran yang dibayarkan poin yang didapat juga lebih banyak. “Kali ini lebih spesial lagi, karena nasabah yang mengajukan pinjaman DP50 akan mendapat bonus poin 5 kali lipat, jadi bisa dapat modal usaha dan kesempatan menang Rp1 miliar,” jelasnya. DSP memang fokus pada pengembangan produk kredit meski tetap menjual produk tabungan. Ada dua jenis produk kredit yaitu dana siaga (pinjaman tanpa jaminan) maksimal Rp50 juta serta pinjaman dengan jaminan. Untuk kredit dengan jaminan nasabah bisa pilih DP50 dengan pinjaman mulai Rp5 hingga Rp100 juta dan DP200 untuk pinjaman di atas Rp100 juta. DSP memiliki layanan cash pick up yang bisa dimanfaatkan nasabah untuk mengambil uang setoran kredit atau tabungan tanpa harus datang ke kantor. Rustandi mengaku bisnis mikro masih tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang melambat. Meski memag grafiknya tak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Di satu sisi, hal ini jadi peluang untuk menyuntikkan dana pada pelaku UMKM. Namun di sisi lain ada risiko dalam hal pembayaran. Untuk itu pihaknya tetap menerapkan selektivitas yang tinggi. “Yang butuh modal masih banyak tapi sekarang lebih banyak pinjaman di bawah Rp100 juta,” akunya. (tta)   

Tags :
Kategori :

Terkait