Wajar Walikota Marah dan Walk Out

Kamis 19-11-2015,11:30 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Rapat Berlanjut, APBD 2016, Bakal Disahkan Malam Ini KEJAKSAN - Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH ternyata tidak pernah mendapatkan pemberitahuan resmi perihal perubahan agenda rapat paripurna penetapan APBD 2016 oleh pimpinan DPRD. Hal ini dibuktikan dengan tidak pernah ada pemberitahuan ulang ke sekretariat daerah. Sumber Radar di setda menegaskan, walikota tidak pernah mendapatkan surat pemberitahuan perubahan agenda rapat paripurna, khususnya terkait penetapan APBD 2016. Surat undangan yang diterima tanggal 12 November 2015 dan masuk ke setda ini, diterbitkan DPRD Kota Cirebon tertanggal 11 November 2015 dengan nomor surat 1724/689-DPRD, ditandatangani langsung Ketua DPRD Edi Suripno MSi. Dalam surat itu, menyebutkan lima persetujuan. Pertama, persetujuan keputusan DPRD Kota Cirebon tentang program pembentukan perda tahun 2016. Kedua, raperda tentang dana cadangan pemilihan walikota dan wakil walikota tahun 2018. Ketiga, raperda tentang penambahan penyertaan modal pemkot kepada PT bank BJB. Keempat, raperda tentang perubahan atas Perda No 7/2013 tentang RPJMD Kota Cirebon tahun 2013-2018. Kelima, persetujuan terhadap RAPBD 2016. “Untuk agenda persetujuan terhadap RAPBD 2016 sampai pelaksanaan rapat paripurna tidak ada perubahan. Makanya walikota heran ketika hadir justru agenda itu ditiadakan sepihak oleh dewan. Ini yang menjadi sumber, makanya walikota memilih walk out,” ujar sumber yang namanya enggan dikorankan, Rabu (18/11). Begitu walikota walk out, walikota langsung menggelar rapat di lantai 2 balaikota bersama seluruh kepala OPD. Rapat yang digelar berlangsung sekitar 30 menit. Agenda rapat tersebut salah satunya membahas sikap walikota yang memilih walk out. “Suasana panas membahas anggaran sebenarnya sudah muncul sejak pembahasan anggaran antara Banggar dengan TAPD di salah satu hotel di Kuningan. Ternyata berlanjut hingga walk out di paripurna,” terangnya. Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, H Ayatulloh Roni SE menjelaskan, di balik sikap walikota yang memilih walk out dari rapat paripurna tidak hanya sekadar hilangnya agenda paripurna penetapan APBD 2016, justru yang paling mendasar karena walikota kecewa ada sejumlah pihak yang mencoba bermain-main anggaran dengan jumlah sangat fantastis. Bahkan dalam RAPBD 2016 tersebut, pihak tertentu itu, mengajukan program yang nilai anggarannya sangat tinggi, mencapai Rp52 miliar. Hal itulah yang membuat walikota kaget. Padahal, kata Roni, dalam APBD murni 2015 pihak tersebut sudah mengalokasikan program dalam APBD sebesar Rp12 miliar. Kemudian dalam APBD Perubahan 2015 naik dua kali lipat yakni sebesar Rp24 miliar. dan 2016 di APBD murni pihak tersebut kembali menaikkan rencana program yang nilainya amencapai Rp52 miliar. Di titik itulah, lanjutnya, walikota kecewa berat. Bahkan rapat panas antara banggar dan TAPD saat di Kuningan tidak terelakkan. “Kalau begitu buat apa ada SKPD kalau dewan ikut-ikutan bermain anggaran?” kata Roni. Terpisah, mantan Ketua Gapensi Kota Cirebon H Edi Mulyana ST MT mengatakan, di balik sikap walk out walikota pada rapat paripurna mungkin saja belum ada deal antara eksekutif dan legislatif. “Bisa saja belum deal soal besaran,” kata mantan ketua Gapensi Kota Cirebon dua periode itu. Karenanya, Edi mengingatkan kepada DPRD supaya dewan tidak ikut campur. Serahkan kepada aturan yang berlaku. Justru persoalan ini yang kasihan kontraktor, mereka terpaksa ngikut dewan daripada mereka tidak makan. “Yang kasihan kontraktor, mereka bekerja bukan berdasar kualitas pekerjaan, tetapi daripada tidak makan?” ujarnya. Disahkan Hari Ini Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon Iing Daiman SIP MSi mengatakan, hari ini besok pagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran (Banggar) akan kembali membahas RAPBD 2016 yang belum selesai. “Memang belum ada kesepakatan. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) ada kesepakatan antara TAPD dan banggar untuk menetapkan RAPBD tahun 2016,” ujar Iing daiman, usai rapat penyertaan modal BJB di ruang Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Rabu (18/11). Menurut Iing, kejadian gagalnya persetujuan RAPBD tahun 2016 Senin kemarin, merupakan hal yang wajar dalam dinamika penyusunan APBD. Kendati demikian, Kamis hari ini akan kejar tayang APBD untuk tepat waktu. Hal itu dilakukan agar Kota Cirebon kembali medapat Dana Intensif Daerah (DID) dari pemerintah pusat sebesar Rp33,6 miliar. “Pembahasan dan pengesahan RAPBD jangan sampai molor lagi waktunya,” kata Iing. Sekretaris DPRD Kota Cirebon Sutisna SH mengaku sudah menyebarkan undangan ke semua SKPD dan lembaga vertikal untuk menghadiri sidang paripurna pada malam Jumat (19/11) di ruang Griya Sawala DPRD kota Cirebon. “Mengenai kejadian kemarin, memang undangan baru disebar hari Jumat minggu lalu (13/11). Jadi ketika ada revisi pengesahan lima raperda minus RAPBD 2016 kita tidak sempat untuk menginformasikan undangan terbaru. Karena hari Senin (16/11) sudah masuk jadwal paripurna,” katanya singkat. Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno SIP MSI membenarkan, jika hari ini, ada pembahasan terakhir RAPBD tahun 2016 dan akan langsung diparipurnakan malam harinya. “Kita kejar target. Ketika ada perbedaan itu bisa fleksibel bisa dituntaskan dengan cara kompromi. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) ada kesepakatan,” paparnya. Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH mengaku, akan hadir dalam pembahasan RAPBD termasuk rapat paripurna yang akan digelar Kamis malam ini. “Kita berharap, masalah pengesahan RAPBD yang sempat terhambat, mudah-mudahan bisa tuntas besok pagi, dan diparipurnakan malam harinya,” pungkasnya. (abd/sam)  

Tags :
Kategori :

Terkait