Jumlah Stok Ikan di Pasar Naik

Senin 23-11-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Dampak dari Penenggelaman Kapal Mulai Terlihat JAKARTA- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terkenal dengan gebrakan dalam penenggelaman kapal perikanan asing (KIA). Ini menjadi salah satu langkah nyata dalam pemberantasan illegal fishing yang diterapkan sejak November 2014. Hasilnya, ini berdampak baik bagi stok ikan di Indonesia. “Hasil dari penenggelaman kapal asing, pasar-pasar Indonesia dan daerah sudah banyak ikan, naik 240 persen,” ungkap Menteri KP Susi Pudjiastuti kemarin (23/11) saat Puncak Peringatan Hari Ikan Nasional di Jakarta. Jumlah tangkapan para nelayan pesisir pun naik sebanyak 40 persen. Atau setara dengan kurang lebih hampir 10 juta ton ikan laut masuk di pasar ikan di Indonesia. “Ini sebagai bukti langkah kita dalam satu tahun terakhir. Tak hanya jumlah, saya lihat jenis-jenis ikan pun semakin beragam,” tutur Susi. Kenaikan jumlah stok ikan ini tak hanya hasil dari genjotan budidaya perikanan, ini juga sebagai berhasilnya menjalankan komitmen KKP dalam penegakan peraturan pemberantasan IUU Fishing (Illegal, Unreported, Unregulated). Di mana aturan tersebut tercantum dalam Permen KP No.56/2014 tentang Moratorium Perizinan Usaha Perikanan Tangkap Untuk Kapal Eks-Asing dan Permen KP No.57/2014 tentang Pelarangan Transhipment. Susi pun menyebutkan bahwa dengan adanya penenggelaman kapal perikanan tersebut, maling-maling ikan menjadi jera untuk mengambil ikan di perairan Indonesia. Sehingga, ini juga menjadi salah satu harapan KKP agar para perusahaan dalam negeri pun memiliki gairah dalam menbeli ikan dari para nelayan Indonesia. “Nelayan kita jadi makmur dan sejahtera,” ungkap Menteri Susi. Di samping itu, dengan ketersediaan ikan yang semakin melimpah, Kementerian Kelautan dan Perikanan pun mengingatkan akan pentingnya mengonsumsi ikan bagi generasi bangsa. “Ini mampu mencerdaskan anak bangsa,” ungkapnya. Dalam 10 tahun terakhir, satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting atau terlambat pertumbuhannya. Sehingga, KKP pun lebih mengutamakan agar ketersediaan perikanan di pasar dalam negeri terpenuhi. “Kalau semakin banyak kan, harga semakin rendah. Sehingga ini mampu dijangkau oleh seluruh masyarakat di Indonesia,” ungkap Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja. Kenaikan ekspor pada tahun ini pun tidak terlalu dipusingkan, yang terpenting adalah ketersediaan ikan di pasar dalam negeri. Meski demikian, Sjarief pun optimis bahwa keduanya akan berjalan seimbang. “Ekspor meningkat dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” pungkasnya. (lus)

Tags :
Kategori :

Terkait