Tak Ada Wacana Provinsi Kunci Bersama KUNINGAN - Meski lebih berpotensi dari rencana Provinsi Cirebon, sebutan Provinsi Kunci Bersama untuk gabungan wilayah perbatasan Kuningan, Cirebon, Ciamis, Cilacap, Brebes, Banjar, Pangandaran, Majalengka Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah tidak lagi mencuat. Beberapa pihak terkait, sekaligus penggagas murni BKAD Kunci Bersama, H Aang Hamid Suganda bahkan kini memilih tidak mau berkomentar kaitan semangat Provinsi Kunci Bersama. “Nggak lah, kita nggak mau berpikir dulu itu (pembentukan Provinsi Kunci Bersama, red). Kita semua sepakat untuk fokus ke pembangunan daerah perbatasan, sesuai komitmen awal,” tegas Aang yang juga mantan bupati Kuningan dua periode itu, Minggu (20/12). Ditjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendari) RI, DR Rizari MBA MSi juga tidak mau mengomentari wacana Provinsi Kunci Bersama. “Maaf no comment, soal provinsi bukan tupoksi saya,” kilahnya. Dia hanya boleh, bahkan wajib mendukung kerja sama antar daerah. Siapapun daerah yang mau bekerja sama dengan daerah lain, harus mendapat suport penuh. Sebab tugasnya untuk pembinaan dan pengawasan secara umum. Misal untuk menghubungkan batas daerah melalui pembangunan jembatan dan lain-lain, pihaknya siap memfasilitasi. “Jadi kalau saya jawab soal Provinsi Kunci Bersama, bukan domain saya. Kalau jawab, nanti saya dipecat,” imbuhnya seraya tertawa. Rizari menegaskan pentingnya kerja sama antardaerah. Sejauh ini, dia melihat kerja sama antardaerah berjalan sendiri-sendiri karena mungkin sulitnya menyatukan perbedaan karakter daerah. Pembangunan pertanian, pariwisata, waduk dan lain-lain, tidak bisa secara langsung mengandalkan sorotan Kemendagri. Dibutuhkan kerja sama antar daerah yang program dan kegiatannya diajukan ke kementerian. “Kementerian berjalan sendiri, nggak bisa. Butuh sekali kerja sama antardaerah seperti ini,” tegas Rizari. Dia menilai BKAD Kunci Bersama sudah berjalan sangat baik. Di samping adapula kerja sama Sunda Kecil. Hanya bedanya, Kunci Bersama lebih kepada pembangunan perbatasan, adapun Sunda Kecil lebih ke pariwisata. “Untuk hal itu, kita sedang mengarah ke penilaian,” ujar dia. Untuk sinergitas semua daerah yang melakukan kerja sama, lanjut Rizari, dalam wkatu dekat pihaknya akan memfasilitasi pertemuan di Bali. Terpisah, Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda meminta media untuk tidak dulu mengaitkan setiap kegiatan BKAD Kunci Bersama untuk rencana Provinsi Cirebon. “BKAD Kunci Bersama harus fokus ke program kegiatan. Jangan kaitkan sama provinsi ya,” pintanya. Dia berharap BKAD Kunci Bersama ini diharapkan mampu meningkatkan komitmen seluruh kabupaten/kota Kunci Bersama untuk terus melakukan kerja sama dengan menyesuaikan kondisi kebutuhan masyarakat seiring kemajuan zaman dan perkembangan teknologi. “Semua kerja sama yang akan, sedang, dan sudah dilaksanakan, baik dalam bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, ketentraman ketertiban umum, olahraga, seni dan budaya mudah-mudahan ikut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat se-wilayah Kunci Bersama,” harapnya. Kerja sama tersebut, lanjut Utje, sangat strategis dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat wilayah perbatasan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian penuh. (tat)
Kemendagri No Comment
Selasa 22-12-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :