Narsis di Youtube, Keluarga Klaim Hanya Fitnah

Minggu 27-12-2015,12:46 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON - Beredarnya isu terkait aktivitas Renel Mareta (33) yang dikabarkan menyimpang dari ajaran Islam, menjadi pukulan berat buat keluarga. Selain berimbas langsung pada diri Renel, keluarga besarnya pun turut merasakan dampaknya. Hal tersebut disampaikan kedua orangtua Renel, H Fatah dan Ny Ross saat dikunjungi Radar di rumahnya di Jl Pembangunan XI Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (26/12). Ny Ross (58) mengatakan, keluarga besarnya adalah pihak yang paling dirugikan dari semua isu yang saat ini berkembang di masyarakat. Dia menyayangkan niat baik anaknya yang semula ingin menolong anak-anak yang rata-rata mempunyai masalah di luar maupun punya masalah di keluarganya, berujung fitnah. “Anak saya tidak pernah mengundang. Anak-anak ini kenal dengan Renel karena kebetulan satu sekolah dengan anak sulung saya, kemudian cerita punya masalah dan kemudian dikenalkan dengan Renel oleh anak sulung saya,” ujarnya. Dijelaskan Ny Ross, anaknya memang bukanlah lulusan dari pondok pesantren. Menurut dia, pengetahuan anaknya tentang agama terbentuk karena sering mengikuti pengajian maupun majelis keagamaan. Renel sendiri merupakan sarjana ekonomi lulusan salah satu kampus swasta di Jakarta. “Anak saya tidak pernah mondok atau nyantri, hanya memang sering ikut pengajian. Ini bukan aliran atau ajaran baru, Islam kita sama dengan yang lain,” imbuhnya. Gelar ustad yang disematkan kepada anaknya lebih dikarenakan seringnya sang anak diminta untuk memberikan siraman rohani dan menjadi imam di beberapa kesempatan. “Gelar ustadz itu kan tidak bisa dibeli, itu penghormatan dari masyarakat. Dari jamaahnya yang menganggap Renel sebagai guru,” tuturnya. Sebelumnya, Renel menurut Ny Ross, pernah menjadi anak band di Jakarta. Dia juga pernah menjadi top leader perusahaan MLM dan pernah pergi ke sejumlah negara hasil dari bonus MLM tersebut. Renel adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ketiga kakaknya tinggal di luar negeri dan menikah dengan WNA. Sementara adik bungsunya di SMAN 2 Kota Cirebon, namun kini sudah tidak aktif lagi karena banyaknya hujatan dan cemoohan yang diterimanya di sekolah. Kini setelah tidak melakukan bimbingan kepada anak-anak yang sebelumnya ada dalam mejelis, Renel kini fokus membantu sang ayah mengurusi usaha keluarga di Jakarta. Sementara itu, ditemui di kesempatan yang sama, H Fatah (60) ayah kandung dari Renel Mareta mengatakan, dia sudah menutup majelis tersebut. Dia pun sudah melarang anak-anak yang dibimbing oleh Renel untuk datang ke rumahnya. “Awalnya kan ini niat baik, tidak kita pungut biaya sepeser pun. Nyatanya sekarang fitnah yang kita terima, hati siapa yang tidak kecewa diperlakukan seperti ini?” paparnya. Ditambahkan H Fatah, rata-rata anak-anak yang datang ikut majelis kepada anaknya tersebut punya masalah di luar, dari anak yang punya permasalahan keluarga hingga terjerumus pergaulan bebas, Di majelis tersebut, selain bimbingan rohani ada sesi sharing dan curhat. “Renel pernah ngaji sama kiai-kiai besar, tapi kok dibilang sesat. Lalu sesatnya dari mana? Silakan bisa dilihat di youtube video-video Renel, ada gak yang mengajak kepada kesesatan?” tanyanya. Dari pantauan Radar di channel youtube, Renel Mareta lebih dari sekitar 56 video dakwahnya ia unggah di situs tersebut sejak dua tahun lalu, baik itu majelis yang ia gelar di Cirebon sampai dengan Sukabumi. Perihal sejumlah orangtua yang mengeluhkan anaknya mendapatkan SMS dari Renel, menurut Fatah, anaknya memberikan pemahaman dan pengertian terkait permasalahan yang tengah dialami anak-anak tersebut. Jika kontennya sudah menyerempet hal-hal yang berbau seks dan porno, maka Renel tidak bisa mengucapkannya dan lebih memilih SMS sebagai media penyampai pesan. “Majelis itu tidak sendiri-sendiri, ramai tidak mungkin ada waktu berduaan. Anak saya itu salaman dengan yang bukan muhrim saja tidak mau, apalagi dituduh sesat, cabul jelas itu fitnah,” kilahnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait