PDAM Kekurangan Debit Air

Jumat 01-01-2016,12:48 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Pasang Target Kebocoran 36% CIREBON- Tingkat kebocoran PDAM Kota Cirebon belum dapat dikatakan ideal di angka 20 persen. Saat ini mencapai 38 persen. Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH meminta kebocoran terus ditekan hingga angka 36 persen pada tahun 2016. Selain itu, mencari sumber mata air baru menjadi solusi kekurangan debit air untuk pelanggan. Walikota Nasrudin Azis meninjau lokasi pemasangan pompa dorong di wilayah Ciremai Giri Harjamukti. Daerah tersebut termasuk kategori lebih tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya. Seusai meninjau pemasangan pipa dorong tersebut, Azis melihat langsung debit air yang ada di bak penampung raksasa atau reservoir di Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Seusai meninjau dua lokasi tersebut, Azis menilai PDAM Kota Cirebon perlu memiliki sumber mata air baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Adapun kejadian tidak mengalirnya air di Perumahan GSP pada libur panjang kemarin, dikarenakan banyaknya penggunaan air di Kota Cirebon. Sehingga, persediaan air yang harusnya ke GSP tersedot ke pusat kota. Karena itu, PDAM mengisi reservoir di Kepongpongan untuk persediaan libur panjang tahun baru. Azis berharap langkah ini dapat menambah suplai air saat kebutuhan meningkat. “Kita masih kekurangan debit air,” ucapnya kepada Radar, Rabu (30/12). Karena itu, Azis berharap pelanggan PDAM Kota Cirebon dapat memaklumi itu. Padahal, ujarnya, perusahaan plat merah itu tidak berhenti untuk mengupayakan debit air bertambah. Termasuk melakukan penurunan kebocoran yang berhasil berkurang dua persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2016, Azis menargetkan tingkat kebocoran turun menjadi 36 persen dari posisi sekarang yang mencapai 38 persen. Namun, dia memaklumi kinerja PDAM tidak mudah. Untuk memenuhi target tersebut perlu modal. Pria yang pernah menjadi ketua DPRD Kota Cirebon itu, meminta PDAM mencari sumber pendanaan dari luar APBD Kota Cirebon. Bisa melalui kerjasama dengan pihak swasta atau ke pemerintah pusat melalui hibah. Azis menekankan agar direksi PDAM membuat terobosan untuk mewujudkan pelayanan terbaik. Direktur Utama PDAM Kota Cirebon Sopyan Satari SE MM mengatakan, tahun 2016 pihaknya memprioritaskan penataan di hulu yang selama ini kurang tersentuh. Bersamaan dengan itu, penataan di hilir tetap dilakukan. Menekan tingkat kebocoran, PDAM melakukan program meter induk secara optimal. Sehingga, dapat diketahui persis besaran tingkat kebocoran. “Kita pakai distrik meter air yang mampu mengetahui bocornya dimana saja, kemudian diperbaiki,” ucapnya didampingi Direktur Teknik Agus Salim SE MM dan Direktur Umum Dwi Despriyanto SE MM. Ada beberapa alternatif mencari sumber air baru. Terkait itu, PDAM Kota Cirebon mendapatkan kuota 500 liter perdetik dari Waduk Jatigede. Atas koordinasi dengan PDAM Kuningan, Opang mendapatkan sumber air baru berupa air curah yang mereka olah dan PDAM Kota Cirebon tinggal mendistribusikan kepada masyarakat. Langkah lainnya, pihaknya memasang pompa dorong di beberapa wilayah tinggi seperti Ciremai Giri yang mampu menekan hingga 12 liter perdetik. “Di sekitar pompa ada 600 konsumen. Karena kita belum mampu menaikan air lebih tinggi, akhirnya didorong. Ini sangat membantu,” ucapnya. Jumlah pelanggan PDAM Kota Cirebon mencapai 59.500 rumah tangga dengan tingkat kebocoran mencapai 42 persen pada tahun 2013. Tahun 2014 turun menjadi 40 persen, tahun 2015 turun lagi menjadi 38 persen dan tahun 2016 ditarget menjadi 36 persen. Setiap penurunan dua persen itu membutuhkan investasi Rp3 miliar. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait