JAMBLANG – RPD (40) salah satu perangkat Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon sudah sekitar lima bulan tidak masuk kantor. Hingga saat ini belum ada jejak dan informasi tentang keberadaannya di mana. Kuwu Desa Orimalang Bunarso mengatakan bahwa RPD adalah orang yang sering berseberangan jika terlibat diskusi dengan sejumlah tokoh masyarakat jika terkait masalah agama. “Jadi banyak kegiatan seperti tahlil, ziarah dan kegiatan masyarakat di sini seringkali dibilang bid’ah dan hal tersebut diucapkan langsung saat khotbah Jumat sehingga menimbulkan keresahan warga sekitar,”ujarnya. Dilanjutkan Bunarso, setelah terlibat perselisihan dengan sejumlah tokoh masyarakat, RPD kemudian tidak lagi melakukan ibadah di masjid ataupun musala lainnya. Ia malah membangun musalah dengan jamaahnya dari luar dan tidak mau bercampur dengan warga sekitar. “Di sini tertutup sekali, kita saja sampai tidak tahu nama musalanya apa. Kegiatannya sering kali malam, dan orang-orangnya dari luar,” imbuhnya. Masih dikatakan Bunarso, memang semenjak pulang merantau dari Jawa Timur dan berkeluarga dengan orang Jawa timur, ada yang berbeda pada diri RPD. Bahkan rumah RPD pada awal-awal kedatangannya pernah diluruk oleh warga sekitar dan dirusak karena sering kali mengatakan kegiatan dan ibadah yang dilakukan warga setempat sebagai bid’ah. “Pernah dirusak rumahnya, setelah itu dicoba digandeng menjadi DKM dan perangkat desa namun tetap seperti itu,” tuturnya. Bunarso pun mengaku hingga kini belum melihat RPD dan keluarganya semenjak bulan September 2015 . Bahkan musala yang dibangun oleh RPD kini terlihat kosong dan hanya hari-hari tertentu saja didatangi sejumlah jamaahnya untuk membersihkan musala tersebut. “Kalau warga di sini memang sudah menduganya ikut organisasi terlarang. Hampir semuanya menduga ke arah sana, tapi saya sendiri belum tahu pasti atau tidaknya. Perlu ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan. rumah yang di sini pun sudah dijual, tinggal satu rumah yang kini ditunggui orang tuanya,” katanya. Radar pun berkesempatan mendatangi musala tersebut dengan didampingi Kuwu Desa Orimalang. Kondisi musala terkunci tapat, tidak ada aktivitas. Pada dinding musala tersebut terpahat prasasti bahwa pembuatan musala tersebut merupakan bantuan dari luar negeri bekerja sama dengan salah satu yayasan di Indonesia yang dibangun sejak 2013. Sementara itu, Kapolsek Klangenan AKP H Yana Mulyana SH saat dihubungi Radar mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti semua informasi yang beredar dan dilaporkan masyarakat. Untuk kasus di Desa Orimalang, pihaknya memang sudah mendengar namun sejauh mana penanganannya pihaknya belum bisa memastikan karena tentunya butuh pendalaman lebih lanjut. “Masih kita dalami, tapi memang ada informasi seperti itu,” pungkasnya.(dri)
Perangkat Desa Orimalang Menghilang
Senin 11-01-2016,10:02 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :