Survei Dilakukan di Empat Titik Perbatasan
REFERENDUM yang diinginkan warga di perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon, memang ditolak Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH. Tapi, Radar Cirebon setidaknya punya gambaran bagaimana bila referendum itu benar-benar dilakukan.
Jajak pendapat yang dilaksanakan Radar Cirebon di empat titik perbatasan Kota dan Kota dan Kabupaten Cirebon, menyimpulkan banyak warga di perbatasan yang ingin ber-KTP Kota Cirebon. Tim referendum yang menggelar jajak pendapat di empat wilayah pada Oktober 2014, mendapat hasil yang tidak jauh dari perkiraan. Sedikitnya, 148 orang dari 180 responden yang didatangi atau 82,22 persen, memutuskan ingin menjadi warga Kota Cirebon. Sisanya, 17,78 persen memilih tetap menjadi bagian dari Kabupaten Cirebon.
Jajak pendapat dilakukan ketika itu, karena tengah mencuat persoalan batas wilayah. Baik Kota dan Kabupaten Cirebon masing-masing melakukan pengukuran dan pemasangan patok di beberapa lokasi. Kemudian, saat itu menghangat wacana Kota Cirebon memperluas wilayah hingga ke Kecamatan Kedawung.
Lokasi survei pertama dilakukan di kawasan Jl Pilang Raya dimana 98 persen responden memilih menjadi warga Kota Cirebon. Sementara di kawasan Mundu Pesisir, 53,19 persen masyarakat memilih untuk menjadi warga Kota Cirebon. Alasannya karena pelayanan pemerintah lebih baik dan kondisi geografis yang dekat.
Namun sebagian lainnya, yaitu 46,81 persen memilih untuk tetap menjadi warga Kabupaten Cirebon. Alasannya karena faktor keturunan, kadung jadi warga Kabupaten Cirebon dan kebanggaan menjadi warga Kabupaten Cirebon.
Di tempat lainnya yaitu Desa Sutawinangun dan Suradinaya Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon sebanyak 75,76 persen responden memilih menjadi warga Kota Cirebon. Sementara di lokasi Tedeng, Jl Tuparev, seluruh warga ingin menjadi warga Kota Cirebon. Apa yang membuat Kota Cirebon dipilih?
Responden merasa secara geografis, pusat layanan pemerintahan Kota Cirebon lebih dekat dengan rumahnya. Selain itu, untuk urusan pelayanan, Kota Cirebon menawarkan berbagai program untuk masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan. (tim)