MILAN - Rasanya terlalu muluk jika AC Milan berbicara gelar scudetto buat ke-19 kalinya musim ini. Separuh musim berjalan, Rossoneri, julukan Milan, tercecer di posisi delapan klasemen sementara.
Akhirnya untuk tujuan akhir musim ini, allenatore Milan Sinisa Mihajlovic memilih realistis. Yakni mengejar kuota tampil di Eropa. Entah untuk Liga Champions atau Europa League.
Momentum bangkit buat Riccardo Montolivo dkk tampak di depan mata. Menjelang giornata ke-20 dini hari nanti (18/1) di San Siro, Milan akan menjamu Fiorentina. Kalau menang, Milan menggembol modal lebih baik menuju akhir musim.
Nah, Milan punya modal lebih baik dibandingkan La Viola, julukan Fiorentina, sebelum laga ini. Tim kolektor tropi Liga Champions tujuh kali itu menang 2-1 atas Carpi pada Kamis (14/1) lalu di delapan besar Coppa Italia.
Sebaliknya Fiorentina dalam kondisi limbung jelang laga ini. Gonzalo Rodriguez dkk tumbang oleh Lazio 1-3 Minggu (10/1) lalu di Stadion Artemio Franchi Firenze. Fiorentina juga turun ke posisi empat klasemen di bawah Napoli, Juventus, dan Inter Milan.
Mihajlovic sebelum pertemuan Milan versus Fiorentina yang kedua kalinya musim ini berkata sudah bosan dengan isu pelengseran dirinya. Pelatih asal Serbia itu dianggap tak memenuhi ekspektasi bos-bos Milan untuk meraih scudetto musim ini.
“Saya sama sekali tak tertarik dengan pertanyaan akan bertahan berapa lama lagi. Saya sudah memberikan semua kemampuan saya dan saya sudah pernah berada dalam kondisi yang lebih buruk dari ini,” ucap Mihajlovic seperti diberitakan Rai Sport kemarin (16/1).
Komposisi 4-4-2 ala Mihajlovic dikritik kurang menggigit. Dari 19 laga di Serie A, Milan memasukkan 25 gol dan kebobolan 23 gol. Di depan tumpul, lini belakang keropos.
Menjelang laga ini, kembalinya ‘Si Apel Busuk’ Mario Balotelli berlatih bersama rekan-rekannya menimbulkan gairah sendiri. Balotelli mengalami hernia sejak September silam. Total Balotelli baru bermain empat laga sejauh ini. Dua pemain Milan lain, Jeremy Menez (cedera pinggul) dan Diego Lopez (cedera lutut) masih menepi.
Dengan strategi 4-4-2 ini, allenatore berusia 46 tahun itu menaruh harapan besar di pundak winger Giancomo Bonaventura. Bonaventura sejauh ini menjadi raja assist Milan dengan jumlah enam kali.
Pemain 26 tahun itu akan beradu kreatifitas dengan winger Fiorentina Federico Bernardeschi. Jumlah assist Bernardeschi memang baru tiga, namun secara usia pemain asal Carrara itu punya masa depan. Bernardeschi baru berusia 21 tahun.
Dari statistik squawka, Bonaventura membuat 41 keypasses, 47 peluang gol, dan 19 shots on target. Lantas Bernardeschi 13 keypasses, 16 peluang gol, dan 14 shots on target.
Sedang allenatore Fiorentina Paulo Sousa berkata timnya harus kembali ke trek pengejaran berburu scudetto. Absennya kapten Gonzalo Rodriguez karena akumulasi bukan jadi masalah besar.
“Kami menang 2-0 atas Milan di pertemuan pertama musim ini. Kami akan berjuang mengulanginya kali ini,” ucap mantan gelandang Borussia Dortmund seperti diberitakan La Gazzetta dello Sport. (dra)