40 Kasus DBD selama Dua Pekan, 2 Pasien Meninggal Dunia

Kamis 21-01-2016,15:44 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, hanya dalam kurun waktu dua pekan saja di bulan Januari 2016 ini, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kuningan sudah mencapai 40 kasus lebih. Bahkan dua pasien di antaranya meninggal dunia. Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Dedik Purnaman mengugnkapkan, data tersebut adalah hasil laporan data pasien penderita DBD yang menjalani rawat inap dari seluruh rumah sakit di Kabupaten Kuningan. Tercatat, Rumah Sakit Kuningan Medical Center (KMC) menangani sebanyak 14 pasien, RS Sekarkamulyan ada 12 pasien, RSUD \'45 Kuningan terdapat empat pasien dengan satu di antaranya meninggal dunia, di RSUD Linggajati terdapat sembilan pasien dan satu pasien yang dirujuk ke RS Pelabuhan Cirebon ada satu pasien. \"Ada satu lagi pasien dari RS Luragung dikabarkan meninggal dunia, namun kami belum mendapat data lengkap jumlah pasien rawat inap yang tengah ditangani di sana. Kami baru mendapat data hingga tanggal 17 Januari sudah mencapai 40 kasus DBD, dan sepertinya jumlahnya lebih besar,\" ujar Dedik kepada radarcirebon.com, Kamis (21/1). Dijelaskan Dedik, pihaknya sebenarnya sudah menetapkan Kuningan status waspada DBD mulai November 2015 lalu hingga Maret 2016 mendatang. Hal ini sebagai upaya antisipasi dan seharusnya diketahui oleh masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sehingga jumlah korban bisa ditekan. Sebagai upaya pencegahan semakin meluasnya penyebaran penyakit demam berdarah ini, Dedik mengatakan, pihaknya tengah gencar melakukan upaya fogging terhadap daerah-daerah yang telah dinyatakan positif terdapat nyamuk demam berdarah. Selama Januari ini saja, kegiatan fogging telah dilakukan di 12 desa. \"Namun yang paling penting dalam upaya penanganan DBD ini adalah dari kesadaran masyarakat sendiri tentang budaya hidup bersih. Terutama dalam menerapkan metode 3 M+ yaitu menguras, menimbun dan menutup serta menaburkan bubuk abate di setiap tempat-tempat yang dapat menampung air dan dijadikan sarang nyamuk,\" imbau Dedik. (taufik/radarcirebon.com)

Tags :
Kategori :

Terkait