Dejan Tetap Pakai Djanur Style

Senin 25-01-2016,17:14 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

BANDUNG -  Passing-passing pendek dari kaki ke kaki merupakan ciri khas Djanur - panggilan Djadjang Nurdjaman - yang diterapkan Persib. Fokus utamanya adalah penguasaan bola selama permainan hingga menemukan celah pertahanan lawan dengan gaya permainan itulah yang banyak terciptanya gol. Hal ini berbeda dengan karakter Dejan Antonic yang lebih sering memainkan skema serangan balik. Rencananya pola Djanur akan tetap dipakai oleh Dejan, sebab menurutnya pola permainan yang dipakai Atep dan kawan-kawan sudah terbukti membuat Persib berjaya di Indonesia. Begitu pula dengan susunan pemain yang masih didominasi para pemain senior sebagai tulang punggung. “Saya tidak datang untuk ganti pemain banyak. Style Persib kemarin bisa juara dan kita hanya perbaiki saja,” tutur Dejan ketika dijumpai Sabtu (23/1) seperti dilansir laman simamaung.com Menurutnya Persib memang akan memboyong beberapa pemain baru untuk memenuhi kebutuhan tim. Namun tetap pemain yang lama seperti Atep, Tantan, Hariono dan Tony Sucipto tetap menjadi andalan. Hanya saja untuk program latihan, pemilik lisensi UEFA Pro itu mengaku bahwa programnya berbeda dengan apa yang biasa diterapkan oleh Djanur. “Ada pemain baru tapi tidak akan ganti terlalu banyak. Program latihan memang akan beda dari tahun kemarin tapi pemain akan tetap sama terlalu banyak pergantian,” tukasnya. Sementara itu, sepeninggal Djanur, skuad Maung Bandung diberi warisan 7 pemain muda jebolan tim Diklat Persib. Namun di tangan Dejan Antonic, para pemain belia itu belum bisa dipastikan akan mendapat tempat di tim senior. Menurutnya Gian Zola dan kawan-kawan masih harus menunjukan kualitas teknik dan mental mereka jika ingin masuk dalam rencana pria Serbia tersebut. Tapi jika penampilan mereka selama latihan membuat Dejan kepincut, bukan tidak mungkin semuanya langsung promosi. “Engga pasti, masih ada waktu. Mungkin kita cari dari mereka yang paling bagus. Kalau soal berapa yang diambil saya ga tahu. Kalau bisa 3 ya 3, kalau bisa 4 ya 4, kalau bisa 7 ya 7 tergantung dari dia semua. Bagaimana mereka bekerja di latihan,” ujar Dejan. Sejauh ini Dejan menilai ada sesuatu yang menjanjikan dari penampilan para Maung Ngora. Namun untuk membentuk mereka menjadi pemain yang matang, dibutuhkan waktu yang panjang dan tidak instan. Dejan sendiri dikenal sebagai pelatih yang banyak mengorbitkan pemain muda seperti Kim Jeffrey, Rahmad Hidayat, Rizky Pellu, Dias Angga Putra dan Wawan Febrianto ketika di PBR. “Ada beberapa pemain cukup bagus tapi lagi, untuk itu prosesnya lama dan aku harus sabar. Masih ada kesempatan untuk mereka seperti Zola dan yang lain,” ujarnya. Dia mengakui bahwa untuk menelurkan pemain muda yang berkualitas memang tidak mudah. Karena tidak jarang pemain binaannya pun gagal menunjukan performa terbaik di level profesional. Menurutnya faktor mental juga menjadi perhatian karena menurunkan pemain muda di pertandingan penting yang dituntut berakhir dengan kemenangan justru akan menjadi beban. “Kerja sama pemain muda itu tidak mudah karena bisa berjalan bagus tapi bisa failed. Aku harus hati-hati kapan turunkan mereka untuk main,” tukasnya. (net/rry)  

Tags :
Kategori :

Terkait