Tiga Opsi Venue MotoGP Sentul

Kamis 28-01-2016,19:53 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA – Pekerjaan rumah Indonesia tidak hanya tentang Asian Games 2018. Tetapi, gelaran balap motor MotoGP juga menjadi perhatian pemerintah pusat untuk segera diselesaikan. Kabar terakhir adalah, Sentul bukanlah satu-satunya opsi yang dimunculkan pemerintah. Padahal sebelumnya Sentul santer diberitakan menjadi tempat gelaran MotoGP seri Indonesia pada 2017-2019. Kepastian tersebut dilontarkan Gatot S Dewa Broto, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora kemarin sore (27/1). Menurut Gatot apa yang disampaikannya berdasar pada keputusan hasil Rapat Terbatas (Ratas) 11 Januari 2016 silam. Dimana presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk meninjau ulang gelaran MotoGP di Sentul. Sebab, hingga kemarin belum ada mekanisme bantuan dana dari Pemerintah kepada pengelola Sirkuit Sentul yang notabene sebagai pihak swasta murni. Tetapi, pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak mau lepas tangan. Apalagi setelah mereka menandatangani LOI (Letter of intent) antara pemerintah Indonesia dengan pihak Dorna selaku operator MotoGP. ”Ada tiga opsi sirkuit lain yang sedang dalam pembahasan,” ujar Gatot kepada wartawan kemarin. Sejumlah venue tersebut antara lain di Palembang, Jawa Barat dan satu lagi di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Venue terakhir akan memaksakan komplek SUGBK sebagai sirkuit jalanan layaknya Monte Carlo Monaco ataupun Marina Bay, Singapura. Gatot menegaskan bahwa dalam minggu-minggu ini pihaknya akann segera memutuskan venue MotoGP akan digelar dimana. Sebab pada 30 Januari nanti adalah batas akhir buat Indonesia untuk menyelesaikan kontrak bersama Dorna. ”Kami memutuskan the show must go on MotoGP tetap jalan, tapi tempatnya tidak di Sentul,” beber pria yang mengisi Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu. Terkait opsi-opsi venue yang ada Gatot mengatakan bahwa pihaknya akan segera merapatkan barisan dengan rapat lanjutan Jumat nanti. ”Seminggu terakhir kami juga terus komunikasi dengan pihak Dorna,” sebutnya. Sementara itu, Tinton Suprapto, selaku pengelola Sirkuit Sentul kepada Jawa Pos mengaku bahwa pihaknya tidak lagi mengharapkan APBN dalam merenovasi Sentul. ”Saya tegaskan bahwa kami gak pernah minta APBN lagi setelah tahu mekanismenya tidak mendukung,” sebutnya. Tinton berharap banyak supaya pihak pemerintah tetap bisa diajak kerja sama untuk bisa menggelar MotoGP di Indonesia. Sebab, menurut penuturan dia, Sirkuit balap yang cukup representatif di Indonesia adalah Sentul. Tetapi, dia tidak menutup diri jikalau pemerintah memilih venue lain sebagai gelaran MotoGP. Sebab, berdasar draft kerja sama ataupun LOI Kemenpora sebelumnya, gelaran MotoGP di Indonesia memang belum tercantum didalamnya. ”Kalau mau digelar di daerah, silahkan saja, dengan waktu yang ada, apa sudah siap aspek lain untuk support. Kasihan pemerintah kalau dijeburin seperti ini,” ujarnya. Lebih lanjut ayah dari Moreno Suprapto itu mengatakan bahwa pihaknya menuntut komitmen Dorna. Sebab, sejak awal pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan mereka terkait kans Indonesia jadi tuan rumah pada 2017-2019 mendatang. ”Dorna kalau nggak mau ke Sentul silahkan, tapi harusnya bisa komit lebih awal,” katanya. (nap)

Tags :
Kategori :

Terkait