Usai Makan Nasi Goreng di Kantin Sekolah
CIREBON - Puluhan siswa SMP Negeri 4 di Jl Pemuda, Kota Cirebon mengalami keracunan setelah menyantap nasi goreng yang mereka beli di kantin sekolah. Dari peristiwa ini, 20 orang siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon menjalani rawat inap di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
Keterangan yang berhasil dihimpun Radar menyebutkan, Rabu pagi (22/2) sekitar pukul 10.00 atau saat jam istirahat, para siswa membeli nasi goreng di kantin sekolah. Awalnya, tidak menunjukkan gejala keracunan.
Namun, beberapa jam kemudian atau sekitar pukul 12.30 ketika mereka mengikuti jam pelajaran terakhir, para siswa dari kelas VII, VIII, dan IX merasakan mual, pusing, hingga muntah-muntah bahkan ada yang pingsan layaknya orang yang keracunan. Melihat kondisi murid-muridnya tersebut, pihak sekolah dengan cepat melarikan mereka ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Gunung Jati Kota Cirebon untuk mendapatkan pertolongan. Dari 23 siswa yang keracunan dan dilarikan ke rumah sakit, 20 orang di antaranya harus menjalani rawat inap.
Peristiwa keracunan pun dengan cepat menyebar hingga membuat panik orang tua murid. Mereka mendatangi ruang IGD RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon untuk melihat kondisi putra-putri mereka yang keracunan. Bahkan, Kapolres Cirebon Kota AKBP Asep Edi Suheri SIK mendatangi rumah sakit untuk melihat langsung kondisi para korban. “Saya dan teman-teman memang setiap hari sering beli nasi goreng di kantin itu. Tapi, waktu pelajaran terakhir saya mual dan muntah-muntah,” kata Nyimas, pelajar SMPN 4 Kota Cirebon saat ditemui Radar di ruang tindakan medis RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
Kepala SMPN 4 Kota Cirebon, Suhendi SPd MM kepada Radar di RSUD Gunung Jati menuturkan, puluhan siswanya yang mengalami keracunan mengaku mengonsumsi nasi goreng yang dibeli dari kantin sekolah ketika jam istirahat. “Pertama kali diketahui jika murid-murid saya keracunan sekitar pukul 12.30. Ketika itu, sejumlah siswa mengeluh mual dan pusing, dan langsung muntah-muntah di sekolah. Dengan cepat kami meminta bantuan kendaraan ambulans dari Puskesmas untuk mengevakuasi para murid ke rumah sakit Gunung Jati,” ungkapnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dr Heru Hermawan kepada Radar mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah awal berupa pemberian infus sebagai pengganti cairan yang hilang akibat muntah-muntah. “Kami sudah kirim sampel makanan yang mereka konsumsi untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Cirebon di Jl Kesambi untuk mengetahui penyebab pasti dari Keracunan ini. Saat ini kondisi para korban masih dipantau oleh dokter,” tuturnya.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri, melalui Kasat Reskrim, AKP Didik Purwanto mengatakan pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut, dengan melakukan pemeriksaan terhadap penjual nasi goreng di kantin sekolah. Beberapa bahan yang digunakan sebagai bumbu nasi goreng, sudah diamankan petugas. “Kami akan kirim bahan-bahan tersebut ke laboratorium Mabes Polri, untuk mengetahui kandungannya, sehingga diketahui penyebab siswa keracunan tersebut,” ungkapnya. (rdh/atn)