Kembalinya Taji Il Lupi

Minggu 07-02-2016,16:33 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

ROMA – Keraguan tifosi AS Roma apakah Gialorossi, julukan Roma, bisa kembali bertaji setelah allenatore diserahkan ke Luciano Spalletti menggantikan Rudi Garcia pada 13 Januari lalu, terjawab sudah. Statistik Roma bersama Spalletti sedang menaik. Bermain imbang lawan Hellas Verona (17/1), kalah dari Juventus (24/1), lalu Danielle De Rossi dkk menang dua kali berturut. Masing-masing dari Frosinone (30/1) dan Sassuolo (2/2). Dan menjamu Sampdoria di Stadion Olimpico dini hari nanti (8/2), Il Lupi, julukan Roma, berambisi meneruskan streak kemenangan. Dilihat dari klasemen, Roma jelas lebih apik dibandingkan tamunya. Roma di posisi kelima, Blucherciati, julukan Sampdoria, di posisi 17. Meski punya gap posisi yang jauh, Spalletti tetap mewaspadai Sampdoria. Sebabnya jelas, ‘otak’ Sampdoria tahu banyak soal klub pengkoleksi tiga gelar scudetto tersebut. Ya, siapa lagi kalau bukan Vincenzo Montella. Semasa menjadi pemain, Montella adalah anak buah Spalletti di Roma. Kemudian pasca gantung sepatu, Il Aeroplanino, julukan Montella, pernah menjadi pelatih tim Roma U-15 kemudian pada Februari 2011 menjadi pelatih interim setelah Claudio Ranieri mundur. ”Saya bersama dan mengamati Montella dalam 20 tahun terakhir. Apa yang dilakukannya ketika melatih Roma, Catania, dan Fiorentina cukup impresif,” puji Spalletti seperti diberitakan Football Italia kemarin (6/1). Kehilangan dua punggawa vitalnya, Radja Nainggolan terkena kartu merah lawan Sassuolo dan De Rossi diragukan karena mengalami cedera betis, Spalletti sudah menyiapkan opsi pengganti. Yakni William Vainqueur dan Diego Perotti. Buat tombak lini depan, pria berusia 56 tahun itu sepertinya cenderung mempercayai Mohamad Salah dibanding  Edin Dzeko. Saat melawan Sassuolo Rabu (3/2) lalu, Dzeko sama sekali tak tampil. Performa pemain pinjaman dari Manchester City tersebut memang mengecewakan. Dari Whoscored, pemain asal Bosnia itu main 23 kali di semua ajang, mencetak lima gol, dan tiga assist. Dengan rata-rata tembakan 2,7 kali per laga, capaian Dzeko kurang menggembirakan. “Masalah bagi Dzeko selama ini dia tak banyak mendapat pasokan bola. Ketika dia mendapat bola di kotak penalti, selesai sudah semuanya,” ucap mantan pelatih Zenit St.Petersburg itu. Masih dari Whoscored, Dzeko melakukan tembakan dari dalam kotak penalti rata-rata per laga 4,5 kali sedang di luar kotak 1,4 kali Rekrutan baru Roma di musim dingin ini Stephan El Shaarawy sejauh ini menunjukkan prestasi apik. Mencetak dua gol dalam dua laga. Atas capaian itu, pemain yang dipinjam dari AC Milan itu kemungkinan kembali dipercaya. Nah, kabar baik lainnya dari Roma adalah kembali berlatihnya gelandang Kevin Strootman. Bahkan dalam sesi latihan bersama tim Primavera Roma versus Avellino, Strootman mencetak satu gol. Tim Roma Primavera menang 6-0 kemarin. Sementara itu, Presiden Roma James Pallotta memuji habis-habisan performa timnya di bawah Spalletti. Walau tersendat di dua laga awal bersama Spalletti, Roma terus membaik. “Belum pernah saya melihat anak-anak berjuang begitu keras ketika berlatih di Trigoria. Spalletti membuat mereka kembali menjadi satu ikatan kuat,” puji Pallotta seperti diberitakan Il Tempo. Sedang Montella yang secara emosional kembali ke Olimpico kali ini sebagai lawan lebih fokus kepada performa anak asuhnya. Pria berusia 41 tahun itu sudah bertekad menyelamatkan Sampdoria dari degradasi. Setelah empat laga beruntun tanpa poin, Sampdoria mendapat satu poin pertama lawan Torino Rabu (3/2) lalu. Mereka menahan imbang Torino 2-2. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait