Tiap Tahun Ambruk

Kamis 23-02-2012,02:01 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

 Jembatan Jatitujuh Memperihatinkan JATITUJUH - Selain jembatan gantung Pasirayu yang menghubungkan Desa Pasirayu dan Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka keropos, ternyata ada yang lebih parah. Adalah salahsatu jembatan di Desa/Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Jembatan yang menghubungkan dua blok di Desa Jatitujuh itu terlihat memperihatinkan. Warga yang menyeberang dari Blok Kelewih menuju Blok Sasak Beureum terpaksa harus berhati-hati. Kondisi kayu sudah tidak layak. Tidak ada alas penyangga di bawah bambu jembatan. Selain itu, tali untuk pegangan sudah banyak terdapat sambungan. Bahkan, jembatan sepanjang 65 meter dan lebar 2 meter itu banyak yang berlubang cukup lebar. Hampir setengahnya mengurangi lebar jembatan. “Terpaksa saya harus menyeberang ke sini karena lebih dekat. Sekalipun jembatan ini sudah sangat rusak parah,” tutur Kasmirah (71), nenek tua yang menyeberang jembatan tersebut, kemarin (22/2). Sementara, salahsatu warga setempat, Nursalam (26) menegaskan, kondisi jembatan yang terbuat dari bambu tersebut hampir setiap tahun ambruk. Untuk memperbaikinya, digelar sistem swadaya dari warga setempat. Caranya adalah dengan menyumbangkan apa yang ada, khususnya kayu dan bambu. “Ada yang berbentuk uang. Ada juga yang memberikan sumbangan berupa kayu dan bambu. Sedangkan untuk tenaga perbaikan, diambil dari warga setempat yang kerjabakti membetulkan jembatan. Semua berdasarkan atas kesadaran sendiri dari warga,” ujarnya. Ditanya penyebab sering ambruknya jembatan yang menghubungkan dua blok itu, Nursalam menjawab karena erosi yang selalu terjadi. Selain itu, di desa tersebut sudah menjadi langganan banjir tiap tahun. Maklum, di bawah jembatan ada anak sungai dari aliran Sungai Cimanuk, dekat dengan Bendungan Rentang Jatitujuh. “Untuk menyeberang, warga bisa juga menggunakan jalan yang ada. Tapi, terlalu jauh sehingga lebih efektif menyeberang jembatan ini,” tutur Nursalam. Dia merasa tidak tahu soal anggaran yang dialokasikan untuk jembatan. “Wah, kalau itu saya kurang tahu,” ujarnya. Sementara, anggota DPRD Kabupaten Majalengka, Tarsono D Mardiana kerap mendapatkan laporan kerusakan jembatan di Desa Jatitujuh tersebut. Namun, dirinya belum bisa mewujudkan pembangunan jembatan. “Kita masih mempertimbangkannya,” singkatnya ketika ditemui di kantor DPC PDIP Kabupaten Majalengka kemarin.(mid)

Tags :
Kategori :

Terkait