SUNDERLAND – Manchester United memang belum menemukan kesaktiannya, padahal Premier League hanya tersisa 12 pekan lagi. Kalah 2-1 oleh Sunderland yang merupakan tim papan bawah di Stadium of Light membuat makin jauh jarak dengan tim 4 besar. Artinya Setan Merah harus rela menjadi penonton di Liga Champion musim depan.
Kucing Hitam – julukan Sunderland – benar-benar menjadi pemberi sial kepada United. Sialnya, penentu kekalahan United adalah gol bunuh diri David de Gea pada menit ke-82. De Gea salah mengantisipasi heading Lamine Kone yang memantul ke tanah.
Andaikan De Gea tidak melakukan kesalahan itu, MU bisa saja membawa pulang satu angka setelah gol Wahbi Khazri di menit ketiga bisa disamakan Anthony Martial pada menit ke-39.
’’Sulit rasanya untuk lolos Liga Champions musim depan dan begitu juga dengan kans finish di top four,’’ ujar kapten United Wayne Rooney dalam wawancaranya dengan BT Sport.
Rooney memprediksi kesulitan itu dengan melihat jadwal MU di pekan-pekan ke depan. Bukan lagi harus membagi waktunya dengan ajang di domestik. Tengah pekan nanti (19/2) MU sudah harus membagi fokus di Europa League melawan Midtjylland.
Statistik ESPN mencatat, strategi 4-2-3-1 Louis van Gaal malah kalah garang jika dibandingkan Sunderland. Hanya sepuluh tembakan yang dilakukan MU. Lebih sedikit enam tembakan dari Sunderland. Efektivitas serangannya pun tidak lebih dari 50%. ’’Jangan tanyakan berapa peluang gol kami. Kami sama sekali tidak bermain agresif,’’ sesal Rooney.
Rooney menilai ada pelajaran penting yang bisa dipetik timnya untuk laga-laga ke depan. MU sekarang bukan lagi klub superior di depan klub yang peringkatnya terendah sekalipun. ’’Berikutnya, setiap pertandingan itu bagaikan big match bagi kami,’’ lanjutnya.
Sepanjang sejarah Premier League baru kali ini MU cuma bisa mengemas 41 poin dari 26 pekan. Lalu, bagaimana Van Gaal? Siapkah lengser dengan segala statistik flop ini? ’’Sama sekali tidak. Saya merasa sudah melakukannya dengan bagus. Sekarang saya fokus ke laga Europa League,’’ kilahnya. (ren/ham)