OJK Dorong Pengembangan Sektor Produktif

Senin 22-02-2016,23:04 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Hari Ini, Gelar Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2016 CIREBON- Tahun 2016, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimulai. Berbagai kesempatan dan peluang terbuka lebar yang menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diwujudkan dengan pertumbuhan ekonomi berbasiskan sektor produktif. Sektor produktif dianggap mampu menopang pertumbuhan ekonomi dibandingkan sektor konsumsi. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan Cirebon menggelar Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2016 yang berlangsung di Grand Ballroom Grage Hotel Cirebon, Senin (22/2). Acara tersebut mengangkat tema Mendorong Pertumbuhan dan Meningkatkan Daya Saing dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Acara akan dihadiri Deputi Komisioner Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana, Kepala Regional 2 Jawa Barat Otoritas Jasa Keuangan Sarwono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Cirebon Muhamad Lutfi, Walikota Cirebon dan seluruh Bupati di Wilayah III Cirebon serta Kepala Kepolisian Resor di Wilayah III Cirebon dan Kepala Dinas terkait. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon Muhamad Lutfi menjelaskan ada dua hal yang menjadi fokus perhatian OJK. Pertama, pengembangan dan peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM), ekonomi daerah, dan penguatan sektor ekonomi prioritas. Kedua, pemanfaatan sektor jasa keuangan untuk pembiayaan-pembiayaan yang memerlukan sumber dana jangka panjang dan mendorong korporasi menjadi lokomotif perekonomian nasional Muhamad Lutfi mengungkapkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian, maka perluasan akses keuangan bagi UMKM dan pebisnis pemula perlu diprioritaskan. Apalagi, UMKM berkontribusi sebesar 60 persen dari PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja. OJK berupaya lebih memberdayakan UMKM dan usaha pemula, sehingga berkontribusi secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan, dan berimbas pada pengurangan ketimpangan yang ada. Dalam konteks pengembangan ekonomi daerah, percepatan akses keuangan di daerah menjadi sangat penting dan perlu mendapat perhatian OJK. Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah sudah dilakukan dengan mengadakan audiensi antara Kepala OJK Cirebon Muhamad Lutfi dan Kepala Regional 2 Jawa Barat OJK Sarwono dengan Walikota Cirebon Nasrudin Azis dan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra. “Dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat di daerah maka diharapkan kita dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih merata,” jelasnya. Dilanjutkan Muhamad Lutfi, OJK melihat potensi masih terbuka lebar untuk korporasi dapat memanfaatkan pembiayaan jangka panjang dari sektor jasa keuangan. Tidak hanya perbankan tetapi juga dari pasar modal dan lembaga keuangan non bank. Terkait kinerja perbankan di Wilayah III Cirebon, Kantor OJK Cirebon mengawasi 47 Kantor Cabang Bank Umum dengan total aset Rp34 triliun, 47 BPR Konvensional dengan total aset sebesar Rp1,77 triliun. Per Desember 2015, aset perbankan di Wilayah III Cirebon tercatat tumbuh sebesar 10,76 persen yoy, dana pihak ketiga tumbuh sebesar 15,75 persen yoy, sedangkan kredit bertumbuh sebesar 7,92 persen yoy. (apr/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait