CIREBON- Penting banget nih buat ibu-ibu di rumah. Pernahkah membeli olahan bumbu dapur seperti merica ataupun ketumbar di pasar tradisional dalam bentuk bubuk? Kalau pernah, rasanya perlu waswas. Pasalnya, kini ditemukan merica dan ketumbar palsu. Pabriknya bahkan ada di Cirebon, tepatnya di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu. Pemilik pabrik itu bernama Sulaiman (44). Sudah lebih dari satu tahun Sulaiman memproduksi bumbu palsu. Dia bisa memproduksi dua ton merica dan ketumbar palsu dalam waktu dua minggu. Hasil produksi dipasarkan hampir ke semua pasar di wilayah Ciayumajakuning dan ke beberapa pasar di wilayah Jawa Tengah. Meskipun memiliki bau dan rasa hampir sama dengan yang asli, tapi merica dan ketumbar palsu tersebut ternyata dibuat dari bahan yang tidak layak untuk dikonsumsi. Bahan-bahan pembuat bumbu tersebut terbilang mudah didapat dengan harga yang cukup murah. Untuk anggas (kulit) merica ataupun ketumbar bisa didapat di pasar-pasar sayuran, bahkan bisa diperoleh secara gratis. Merica palsu diproduksi menggunakan bahan berupa nasi aking, anggas merica (kulit merica), cabai kering, dan menir (beras kecil). Bahan-bahan itu kemudian digiling lalu dikemas dengan ukuran setengah Kg sampai 1 Kg. Sementara untuk pembuatan ketumbar palsu berasal dari bahan jagung kering dicampur dengan anggas ketumbar (kulit ketumbar) dan digiling sampai halus. Dari mulai pengemasan dan pemasarannya pun hampir sama dengan proses merica palsu. Kemarin, sejumlah barang bukti sudah disita polisi dari rumah Sulaeman. Antara lain timbangan, sekop, plastik dan karung untuk kemasan, ketumbar dan merica palsu yang sudah dikemas seperti kemasan 1 Kg dan kemasan 25 Kg. Penyidik juga sudah memasang police line di tempat produksi milik Sulaeman. Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Dadang Sudiantoro SH MH mengatakan terbongkarnya home industry merica dan ketumbar palsu tersebut adalah berkat laporan dari masyarakat. “Kita gerebek Jumat (26/2). Tersangka juga kooperatif dan mengakui segala perbuatannya,” ujar kapolres. Dikatakan kapolres, pihaknya masih terus melakukan pengembangan terkait kasus tersebut. “Penyidik masih terus bergerak. Mungkin saja ada pihak-pihak lain, jadi harus kami kembangkan,” tandas Eko. (dri)
Ibu-ibu, Awas Ada Ketumbar Palsu, Pabriknya di Mundu
Selasa 01-03-2016,08:17 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :