Juan Pablo Montoya, Mantan Pembalap F1 yang Rajin Memburu Gelar

Selasa 15-03-2016,09:47 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Sesumbar akan Menangi Lebih Banyak Lomba Tahun Ini Juan Pablo Montoya, mantan ”bad boy” Formula 1, sekarang sudah berusia 40 tahun. Hebatnya, dia mampu jadi runner-up IndyCar 2015, dan kemarin dini hari WIB memenangi seri pembuka 2016! ** Nama Juan Pablo Montoya mungkin tersimpan baik di benak penggemar balap mobil, khususnya Formula 1. Walau tidak pernah jadi juara dunia di seri paling bergengsi itu, pembalap Kolombia tersebut mampu memberi warna dan sentuhan ”emosi” selama berkiprah bersama Williams dan McLaren antara 2001 hingga 2006. Sebelum masuk F1, dia telah menjadi rookie of the year di Champ Car, menjadi juara di ajang balap open wheel paling bergengsi di Amerika itu pada 1999. Plus memenangi lomba paling bergengsi, Indy 500, pada 2000. Di F1, dia masuk dengan gebrakan, dan sebenarnya selalu spektakuler walau mungkin tidak konsisten. Total, dia naik podium 30 kali, menang tujuh kali. Termasuk memenangi Grand Prix Monaco pada 2003. Hengkang dari F1 dengan perasaan pahit, Montoya lantas berkiprah di NASCAR. Dasar punya talenta dahsyat, walau tidak pernah jadi juara seri, dia mampu memenangi beberapa lomba. Tidak ketinggalan gelar rookie of the year pada 2007. Sambil berkiprah di NASCAR, dia juga memenangi ajang bergengsi lain, 24 Hours of Daytona, sebanyak tiga kali! Yaitu pada 2007, 2008, dan 2013. Ketika sulit mendapatkan kontrak di penghujung 2014, Montoya kembali ke IndyCar (merger antara Champ Car dan IndyCar). Dan tahun lalu dia kembali dengan penuh kegemilangan. Dia sukses memenangi beberapa lomba, termasuk kembali memenangi Indy 500. Sayang, gelar juara seri lepas di balapan terakhir. Total poinnya seimbang dengan Scott Dixon, tapi gelar diraih Dixon berkat lebih banyak kemenangan. Usai sukses tahun lalu, sebenarnya belum banyak yang menganggap Montoya benar-benar masih bersinar. Banyak yang merasa 2015 adalah tahun keberuntungan. Nah, pada 2016 ini, Montoya kembali membuat orang geleng-geleng kepala. Menuju usia 41 tahun, Minggu lalu (13/3, kemarin dini hari WIB), Montoya merebut kemenangan di Grand Prix St. Petersburg di Florida, seri pembuka IndyCar 2016. Dia mengalahkan rekan sendiri di Team Penske, Simon Pagenaud. Mungkin dengan hasil ini, Montoya kembali mendapatkan respect yang sebenar-benarnya di IndyCar. Bahwa dia benar-benar harus dianggap sebagai unggulan, walau sudah sangat senior. Dan sebelum seri pembuka di St. Petersburg itu, Montoya sudah koar-koar menyatakan dirinya tidak boleh diremehkan. ”Orang mengingat Anda lewat berapa kali kita memenangi Indy 500. Saya sudah melakukannya dua kali. Saya telah meraih banyak hasil luar biasa. Saya pernah menang Grand Prix Monaco dan dua Indy 500”, ujarnya seperti dilansir Autosport. Berkali-kali Montoya mengingatkan sukses masa lalunya, lalu membandingkannya dengan para ”unggulan” lain di IndyCar. ”Apakah Simon (Pagenaud) pernah memenangi balapan F1? Pernahkah Helio (Castroneves)? Pernahkan Will (Power)? Pernahkah mereka memenangi 24 Hours of Daytona? Pernahkah mereka memenangi balapan NASCAR? Saya sudah pernah melakukan semuanya, jadi saya harus masuk perhitungan,” tandas ayah tiga anak tersebut. Berkat kemenangan Minggu lalu, Montoya sudah selangkah di depan yang lain menuju gelar IndyCar 2016. Khas Montoya, dia mengomentari sukses pembukaan ini dengan tantangan lebih lantang buat para pesaing! ”Ketika kami memulai musim dengan kemenangan lagi seperti ini, kami telah menunjukkan kepada yang lain bahwa kami siap. Ini baik sekali, karena kami rasa kami mampu memenangi lebih banyak lagi kemenangan tahun ini,” ujarnya seperti dilansir USA Today. Team Penske pun makin bersemangat untuk mendukung upaya Montoya memburu gelar. Tahun lalu, mereka mengaku terlalu konservatif, dan itu mengakibatkan hilangnya gelar di seri penutup. Tahun ini, mereka siap dengan strategi lebih agresif, sesuai dengan gaya balapan Montoya. ”Dia (Montoya, Red) ini selalu ingin menang. Kemauannya untuk menang begitu membara,” tegas Jon Bouslog, chief strategist Team Penske. ”Dia begitu bersemangat dengan apa yang dia lakukan. Mau tidak mau itu membuat kita semua berupaya memberikan yang terbaik setiap hari,” pungkasnya. (aza)

Tags :
Kategori :

Terkait