Mantapnya Strategi Guardiola

Jumat 18-03-2016,08:30 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MUENCHEN – Seandainya gol penyerang Juventus Alvaro Morata menit ke-23 tak dianulir karena offside. Seandainya winger Kingley Coman tak dipinjamkan ke Bayern Muenchen musim panas lalu. Seandainya pertandingan dinyatakan selesai dalam 45 menit saja. Terlalu banyak apologi yang hadir dibenak Juventini, sebutan fans Juventus, pasca timnya tersingkir dengan ‘kejam’ di 16 besar Liga Champions. Pada second leg 16 besar Liga Champions kemarin (17/3) di Allianz Arena, Juventus menyerah 2-4 di tangan Bayern Muenchen di extra time. Di babak 2x45 menit, kedua tim bermain imbang 2-2. Bianconeri, julukan Juventus, unggul dua gol lebih dulu lewat Paul Pogba di menit kelima dan Juan Cuadrado (28’). Bayern lantas membalasnya lewat Robert Lewandowski (73’) dan Thomas Mueller (90’+1’). Di masa perpanjangan waktu inilah, Die Roten, julukan Bayern, menunjukkan kelasnya. Dua pemain Bayern, Thiago Alcantara (108’) dan Kingsley Coman (110’), menjebol gawang Gianluigi Buffon. “Comeback yang dilakukan anak-anak sungguh menguras emosional. Kami menang atas salah satu finalis Liga Champions musim lalu,” kata pelatih Bayern Josep Guardiola seperti diberitakan ESPN kemarin. Pria berusia 45 tahun itu juga memuji barisan solidnya pertahanan Juventus yang merupakan representasi kekuatan Italia terkuat saat ini. Guardiola sebenarnya nyaris putus asa saat turun minum dan Philipp Lahm dkk kalah dua gol. “Di ruang ganti saya tekankan agar tim ini tak kebobolan lebih banyak gol lagi. Jika kita bisa mencetak satu gol saja, semuanya masih bisa berubah,” tutur Guardiola kepada situs resmi UEFA. Mantan pelatih Barcelona itu mengakui jika di babak pertama anak asuhnya tampil jauh di bawah ekspektasi. Statistik UEFA merilis, Bayern melakukan tujuh tembakan ke gawang Juventus dan hanya dua yang on target. Sedang Juventus enam kali tembakan ke gawang Manuel Neuer, empat diantaranya on target dan dua menjadi gol. Akurasi pemain-pemain Juventus di babak pertama mencapai 50 persen. Tertinggal dua gol, Bayern lebih ‘gila-gilaan’ dalam menekan. Di babak kedua, Bayern menembakkan 15 percobaan gol ke gawang Buffon. Tiga mengarah ke gawang dan dua diantaranya menjadi gol. “Saya meminta (Frank) Ribery dan (Douglas) Costa untuk membuat lebih aktif menekan dari sayap. Juventus merespon perubahan yang kami lakukan, namun kami tetap mengontol laga,” tambah Guardiola. Strategi pria yang jadi tactician Manchester City itu terbukti yahud. Lihat saja dua gol penyama skor oleh Lewandowski dan Mueller bermula dari umpan crossing yang kemudian diakhiri sundulan. Kiper Bayern Manuel Neuer seperti diberitakan BT Sport mengatakan dengan kemenangan heroik kemarin tak ada tim yang mau bersua versus Bayern di perempat final. Proses pengundian delapan besar Liga Champions akan dilangsungkan malam ini (18/3) di markas UEFA, Nyon Swiss. “Kami berpikir bagaimana dengan mudahnya kami kebobolan dua gol hanya dalam durasi 45 menit. Pelatih memperbaiki kesalahan teknis yang jadi kendala kami dan kami membalikkan keadaan,” ucap kiper berusia 29 tahun itu. Dengan habisnya wakil Italia di 16 besar kali ini, maka untuk musim 2017-2018 dipastikan Spanyol, Jerman, dan Inggris memiliki empat kursi Liga Champions. Seperti diberitakan The Guardian kemarin Inggris paling deg-degan posisinya akan tergusur oleh Italia soal kuota Liga Champions. UEFA melihat pencapaian lima musim terakhir lantas mengkalkulasi rangkingnya buat penentuan jatah lolos Liga Champions dan Europa League. Jika dikancah Europa League, Italia menyisakan Lazio. Maka wakil Inggris masih ada Manchester United, Liverpool, dan Tottenham Hotspur. Sementara itu, allenatore Juventus Massimiliano Allegri mengatakan kepada Mediaset Premium kemarin (17/3) kalau sangat menyakitkan timnya tersingkir dengan cara yang diberikan Bayern ini. “Setelah kami menunjukkan penampilan yang luar biasa namun kami lengah dan lantas dipukul dengan sangat telak oleh Bayern. Di menit ke-70 kami kehilangan intensitas bermain,” aku pria berusia 48 tahun itu. Dalam analisis Jordan Maciel di UEFA kemarin ada beberapa kunci kemenangan Bayern kemarin. Pertama adalah mentalitas tangguh pemain Bayern. Tertinggal dua gol, mereka bukan semakin down malahan lebih berani menekan. Kedua pergantian tepat Bayern. Gelandang bertahan Xabi Alonso out dan diganti winger Kingsley Coman yang lebih energik yang kemudian menjadi pembeda di babak perpanjangan waktu. Poin ketiga adalah pergantian Juventus Alvaro Morata dengan Mario Mandzukic di menit ke-72. Guardiola sangat paham style Mandzukic karena pernah menjadi anak buahnya di Bayern. “Kami masih belum hilang akan harapan akan datangnya tropi bagi Juventus musim ini. Kami masih punya Coppa Italia dimana kami masuk final serta di kancah Serie A kami memimpin klasemen yang ada saat ini,” tutur Allegri kepada Football Italia. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait