Hanura Kaget Kadernya Dilirik Walikota Azis

Sabtu 02-04-2016,10:38 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN - Pernyataan Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat, H Ayatulloh Roni yang tengah menyosialisasikan pasangan Nasrudin Azis-Abah Ako (Sunarko Kasidin), untuk Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018, langsung direspons Partai Hanura. Sekretaris DPC Partai Hanura, Yayan Sopyan mengapresiasi statemen itu. Apalagi, Abah Ako termasuk sosok yang layak untuk dicalonkan pada Pilwalkot 2018. Pengalamannya menjadi anggota DPRD hingga  menjadi ketua Partai Hanura tentu patut diperhitungkan. “Silahkan saja kalau memang Partai Demokrat menginginkan Abah menjadi pendamping Pak Azis,“ kata Yayan, kepada Radar. Yayan mengaku kaget ketika muncul duet Azis-Abah Ako disampaikan pengurus Demokrat. Pasalnya internal Hanura sampai sekarang belum pernah rapat membahas Pilkada 2018. Tapi, kalau benar Partai Demokrat serius, Yayan siap menghidupkan mesin partai. “Kalau memang cocok dan memiliki kans untuk menang, Partai Hanura all out membantu,” katanya. Terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat, M Handarujati Kalamullah S Sos membenarkan pernyataan Ayatulloh Roni, bahwasannya Partai Demokrat mulai konsentrasi menggerakkan mesin partai untuk pilkada tahun 2018 mendatang. “Mesin politik Demokrat sudah mulai bekerja untuk tahun 2018,“ kata Andru. Karena itu, menurut Andru, seluruh jajaran struktur partai terus melakukan konsolidasi hingga ke bawah karena untuk melakukan kerja-kerja politik harus dimulai dari sekarang.  Disinggung tentang kemungkinan Azis memimpin Kota Cirebon tanpa wawali hingga 2018, Andru hanya tersenyum. Namun demikian anggota DPRD Dapil I Harjamukti ini menegaskan, Partai Demokrat masih konsisten  mencalonkan Toto Sunanto dan Eeng Charli sebagai calon walikota yang akan diajukan kepada DPRD untuk dilakukan pemilihan. “E-2 tetap ada kok, itu hanya pendapat pribadi mas Roni,“ kata dia. Mantan Wakil Walikota DR H Agus Alwafier By MM menyarankan kepada walikota yang terpenting saat ini menunjukkan prestasi. Walikota mesti memiliki keberaniaan dan all out mumpung masih ada beberapa bulan keluarkan ide-ide besar dan tunjukkan kerja kerasmu buatlah karya monumental di sepertiga ujung masa jabatan. Keadaan buntu itu sangat tidak nyaman harus ada upaya memecahkan kebuntuan menjadi tercerahkan hanya dua pilihan ada wawali atau tidak ada dan walikota yang punya hak. Walikota bisa saja meneruskan dua saja karya besar meneruskan program unggulan masa lalu yakni pembangunan kawasan argasunya dengan ring roadnya yang macet. Serta tuntaskan pelebaran jalan cipto yang diprogramkan dari gunungsati hingga Drajat dan sekarang kondisinya stagnan. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait