SMPN 1 Cigandamekar Kemalingan, 23 Unit CPU Komputer dan Infokus Raib

Senin 04-04-2016,19:17 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUNINGAN - Sebanyak 23 unit CPU dan satu unit infokus di ruang laboratorium komputer SMP Negeri 1 Cigandamekar raib digondol maling, Senin (4/4) pagi tadi.

Berasarkan informasi dihimpun radarcirebon.com, raibnya perangkat komputer tersebut baru diketahui sekitar pukul 08.00 WIB oleh guru komputer bernama Ade yang akan menggunakan lab untuk praktik siswa. Namun alangkah kagetnya Ade saat membuka pintu dan melihat ruangan seluruh CPU sudah hilang. Tampak yang tersisa hanya moitor dan mouse di atas meja.
Kejadian tersebut pun langsung dilaporkan ke Polsek Cilimus yang langsung mendatangi tempat kejadian beserta tim identifikasi Polres Kuningan. Dari hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara, petugas menemukan salah satu jendela samping sudah dalam keadaan terbuka dan teralis besi terlepas dan dibuang pelaku ke semak-semak.
\"Ada bekas congkelan pada jendela, kemudian teralis besi dilepas oleh pelaku dan dibuang ke semak-semak. Pelaku diduga lebih dari dua orang masuk lewat jendela samping yang bersebelahan dengan kebun tebu,\" ujar Kapolsek Cilimus Kompol Elin Karlinah didampingi Kanit Reskrim Ipda Sukendri.
Mengenai dugaan kemungkinan keterlibatan orang dalam, Elin mengaku belum dapat menyimpulkan karena masih dalam proses penyelidikan. Namun, jika melihat lokasi ruang laboratorium yang berada di bagian depan dengan sekeliling kebun tebu dan dekat dengan akses jalan, sepertinya pelaku merupakan orang luar.
\"Belum ada kesimpulan siapa pelakunya. Bahkan untuk waktu pencurian pun belum bisa dipastikan, apakah pada malam Minggu atau malam Senin karena selama dua hari ruang laboratorium tidak dipakai,\" ungkap Elin.
Sementara itu penjaga sekolah Kasim (71) menduga pencurian tersebut terjadi pada hari Senin pagi di atas jam 03.00 WIB. Pasalnya, setiap pukul 02.00 WIB dia rutin melakukan patroli melakukan pengecekan setiap ruangan dengan menggunakan senter.
\"Setiap jam 2 pagi saya keliling dan tidak menemukan ada tanda-tanda seperti ini. Sepertinya pencurian terjadi pada Senin pagi setelah jam 3 menjelang subuh karena jam tidur saya dan giliran istri bangun untuk membuat gorengan untuk jualan,\" ujar Kasim.
Namun demikian, Kasim maupun istrinya tidak mendengar ada suara mencurigakan dari ruang komputer yang jaraknya sekitar 20 meter dari warung yang juga tempat tinggalnya sehari-hari. Kasim pun baru mengetahui kejadian pencurian tersebut saat salah satu guru hendak menggunakan ruang laboratorium untuk praktik siswa.
Sebanyak 23 unit CPU dan satu unit infokus berhasil dibawa kabur pelaku diduga menggunakan mobil. Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah pun harus mengalami kerugian sekitar Rp 88 juta. (taufik)
Tags :
Kategori :

Terkait