Dedi, Penjaga Sekolah yang Jadi Peserta UN Tertua

Jumat 08-04-2016,19:25 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Ingin Dapat Ijazah, Tak Minder dengan Peserta yang Lebih Muda Usia tak boleh menjadi penghalang bagi siapapun menyelesaikan pendidikan formal. Hal itu yang dipegang teguh Dedi Sumanta, seorang penjaga sekolah yang menjadi peserta ujian nasional paket C. MIKE DWI SETIAWATI, Pekalipan SESEKALI Dedi mengerutkan dahi, ia terlihat sangat teliti mengerjakan soal ujian yang diberikan pengawas. Pria 45 tahun itu menghitamkan satu per satu nomor soal pada lembar jawaban dengan pensil di tangan kiri. Tepat pukul 15.00 WIB, ia mampu menyelesaikan ujian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ujian paket c di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nyi Mas Gandasari, Kamis (7/4). Wajah-wajah lega terlihat dari seluruh peserta ujian, termasuk Dedi yang ditemui wartawan koran ini saat keluar ruangan. Dedi adalah salah satu peserta ujian paket c di PKBM Nyi Mas Gandasari. Usia yang tak lagi muda bukan berarti mengalahkan semangatnya untuk mencari ilmu. \"Pengen punya ijazah SMA seperti yang lain,\" ujar dia. Semangat Dedi mendapat ijazah formal tak terhalang keterbatasan fisik yang dialaminya. Tangan kanannya tak bisa berfungsi maksimal sejak lahir. Cibiran dan omongan negatif dari orang lain tak membuatnya minder. \"Biarin ada yang mencibir ini itu, dengerin saja saya gak peduli. Yang penting saya tetap berusaha baik sama orang,\" ungkapnya. Dalam kesehariannya, pagi hingga siang, Dedi bekerja sebagai penjaga sekolah di SDN 1 Pegambiran sejak 2006. Mulai membuka ruangan, menyapu kantor guru lalu mengepel beberapa ruangan dan dilanjutkan dengan membersihkan lingkungan sekolah. Pekerjaan ini sudah melekat pada dirinya, sehingga tidak ada lagi istilah malas. Selesai menjaga sekolah, Dedi mengikuti pelajaran di PKBM Nyi Mas Gandasari mulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Karena tak mampu mengendarai motor, Dedi diantar jemput oleh adiknya menuju PKBM. Bergabung dengan peserta didik lain di PKBM tak membuatnya minder. \"Jadi tambah teman, tua muda ada,\" tuturnya. Selesai mengikuti ujian paket c, Dedi berharap bisa lulus dan mendapatkan ijazah. Siapa tahu, dengan adanya ijazah dirinya bisa mendapat pekerjaan formal. \"Mumpung masih ada kesempatan. Saya juga nggak mau kalah,\" tuturnya, sembari tersenyum. Ketua PKBM Nyi Mas Gandasari, Arif sangat mengapresiasi semangat Dedi dalam menuntut ilmu. Di usianya yang tak lagi muda ditambah keterbatasan fisik yang ada, semangat Dedi harus dijadikan inspirasi untuk anak-anak muda. \"Membagi waktu belajar sambil bekerja itu gak mudah, apalagi Pak Dedi sebagai penjaga sekolah yang pekerjaannya cukup berat. Semoga semangat Pak Dedi bisa memotivasi dan menjadi inspirasi untuk semua orang,\" pungkasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait