LEMAHWUNGKUK - Menjawab kegelisahan akan seni dan budaya Cirebon, Keraton Kanoman menggelar acara bertajuk Lesehan Nada Dzikir Cinta Kasih, Rabu (13/4) malam. Acara ini menghadirkan musisi Charly Van Houten, jebolan ST-12 Band. Charly mengaku senang bisa datang dan tampil dalam acara yang digelar di tanah kelahirannya. Menurutnya, Cirebon butuh lebih banyak wadah apresiasi seni dan budaya. \"Saya akui Cirebon sudah banyak kehilangan karakter. Butuh pemimpin yang paham akan seni dan budaya,\" ujar Charlie, kepada sejumlah wartawan. Charly bahkan menantang pemimpin daerah seperti walikota dan bupati Cirebon untuk bergerak dalam penguatan seni budaya Cirebon. Bukan hanya membuat suatu acara seremoni atau acara yang sudah ada seperti perayaan ulang tahun kota dan kabupaten, tapi alangkah baiknya membuat peristiwa atau acara yang baru dan direferensikan untuk generasi yang akan datang. Kata Charly, acara seperti ini bukan bicara dan memikirkan untuk diri sendiri, tapi acara seni budaya yang baru ini sebagai wadah untuk memunculkan karakter Cirebon yang sebenarnya. \"Ada kepala daerah lain yang justru lebih peduli, ini kan miris sekali. Saya ditawarin untuk gelar acara seni budaya di 15 sampai 20 titik, seandainya saja kepala daerah di Cirebon lebih berani. Ayo tunjukkan bahwa kita bisa,\" katanya. Dengan acara ini, Charly berharap bisa menjadi wadah apresiasi seni dan budaya Cirebon. Terutama untuk mengenalkan, mencari, dan menggali bakat serta kreativitas anak muda Cirebon. \"Generasi muda di Cirebon itu banyak, kalau ada wadahnya, mereka gak akan kemana-mana,\" tuturnya. Sementara itu, Yayat Surya, salah satu Seniman Cirebon mengatakan, Lesehan Nada Dzikir Cinta Kasih satu kegiatan yang punya visi kedepan untuk seni dan budaya Cirebon. \"Ini bukan hanya gerak-gerik, tapi gerakan. Kalau gerak-gerik hanya diam di tempat, kalau gerakan itu membuat sesuatu. Pelan-pelan agar kesenian dan budaya Cirebon bisa hidup kembali,\" tuturnya. (mik)
Kategori :