Datang ke pameran ini mengingatkan siapapun pada sosok-sosok penting di Cirebon. Tokoh-tokoh seniman budayawan hingga melihat wajah Cirebon tempo dulu. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Kesambi WAJAH perempuan renta, ringkih dan keriput terpampang jelas di depan mata. Goresan crayon warna-warni itu terlihat membentuk wajah sang maestro pada lukisan berukuran 50x60 sentimeter. Penutup kepala alias sobra khas kostum penari topeng begitu nyata digambarkan. Ya, lukisan Mimi Rasinah, sang maestro tari topeng Indramayu yang pertama kali terlihat dalam pameran Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon menyambut para walikota Se-Indonesia pada acara rapat kerja Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah (Komwil) III di Goa Sunyaragi, Selasa (19/4). Melihat lukisan Mimi Rasinah mengingatkan kita pada sosok seniman bagi kehidupan tari topeng. Pahit-getir kehidupan topeng telah puluhan tahun dilakoni. Riuh gemerlap dan kosong sepinya pentas ia nikmati. Tak jauh dari lukisan Mimi Rasinah, ada satu lukisan lelaki tua berambut putih sambil memegang cerutu. Di bawahnya ada tulisan \"Affandi-Maestro Pelukis\". Sebuah lukisan yang mengingatkan sosok Affandi yang selama ini lebih dikenal sebagai pelukis dalam pentas seni rupa internasional ketimbang kota kelahirannya, Cirebon. Affandi merupakan salah satu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia yang namanya telah mendunia karena karya-karya lukisan abstraknya yang unik dan berkarakter. Karya-karya lukisannya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, ia aktif berpameran tunggal di negara-negara seperti Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an. Masih berdekatan dengan lukisan Affandi, ada juga Replika Sunan Gunung Jati, Replika Ki Bagus Rangin, lukisan para seniman dan budayawan seperti Jana Partanaib (Seniman Tarling), Nurdin M Nur (Budayawan), Dino Sjahrudin (Budayawan), Ki Kondang (Dalang), H Abdul Adjib (Maestro Tarling), Handoyo (Seniman), Sunjaya Priya (Seniman/Budayawan), Embie C Noer (Seniman/Budaywan) dan Sawitri (Maestro Topeng Losari). Di sudut lain, ada juga lukisan pemerintah daerah Kota Cirebon. Ada lukisan wajah Walikota Cirebon sejak masa jabatan 1988 yakni Drs H Kumaedhi Syafrudin hingga Walikota Drs Nasrudin Azis SH pun ada. Di bawah lukisan walikota, ada juga lukisan wajah para pejabat Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. Ya, semua lukisan-lukisan tersebut adalah goresan dari Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Drs Dana Kartiman. Didampingi Kabid Kebudayaan Agus Setiadiningrat Dana mengaku pameran lukisan ini sebagai upaya pelestarian seni dan budaya Cirebon. Dalam pameran ini, Dana memajang 22 karya lukisan wajah tokoh Cirebon mulai dari seniman, budayawan hingga pejabat daerah. \"Ada juga karya lukisan kaca dari para seniman Cirebon, kain batik dan seni kerajinan tangan khas Cirebon lainnya,\" ujar Dana. Selain itu, dalam pameran ini pengunjung juga diajak melihat Cirebon masa lalu dengan dipajangnya foto-foto bangunan bersejarah serta cagar budaya dari Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Cirebon. (*)
Mengenang Sosok Penting Kota Cirebon lewat Lukisan
Rabu 20-04-2016,13:17 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :