KESAMBI – Aulia Yulianti, pasien difteri dari RW 04 Kesambi Dalam Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi, kondisinya semakin membaik. Sejak dirawat pada Jumat (15/4) di RSUD Gunung Jati Cirebon, siswa PAUD itu sekarang sudah dinyatakan negatif difteri. Pengalaman menangani pasien difteri dari Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka pada beberapa bulan lalu, membuat manajemen RSUD Gunung Jati lebih tanggap. Pasalnya, pada penanganan saat itu, perawat RSUD Gunung Jati sampai ada yang tertular difteri. Atas pengalaman tersebut, ruang isolasi difteri dijaga semakin ketat dengan pengawasan CCTV. Direktur RSUD Gunung Jati drg H Heru Purwanto MARS mengatakan, ruang isolasi difteri harus steril. Orang tua yang menjaganya sudah diberikan obat anti difteri. Proses pemulihan pasien difteri dari RW 04 Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi tersebut, termasuk cepat. Kesigapan Dinas Kesehatan Kota Cirebon dan RSUD Gunung Jati dalam menangani pasien, membuat penyakit yang diderita Aulia Yulianti lebih cepat disembuhkan. Meskipun demikian, Heru Purwanto berharap tidak ada lagi pasien difteri yang dirawat. Karena itu, kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan imunisasi menjadi faktor penting. “Pasien difteri sudah semakin baik. Wajahnya ceria dan bisa menelan,” terangnya tentang kondisi pasien asal Kesambi Dalam tersebut, kepada Radar, Selasa (19/4). Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Gunung Jati drg Liliana Muljadi atau akrab disapa dokter Siska mengatakan, seminggu kedepan Aulia diperbolehkan pulang. Saat ini masih dalam pengawasan diruang isolasi. Namun, ada permintaan unik dari AUlia. Pasien yang masih berusia 7 tahun itu merasa jenuh setiap hari di dalam ruang isolasi. Meskipun didampingi orangtuanya, tetap saja ingin hiburan seperti anak-anak pada umumnya. “Pasien minta dipasang tv. Akhirnya kita pasang sebagai hiburan. Kata orangtuanya, biasanya di rumah tidak suka nonton. Karena jenuh minta pasang tv,” papar Siska. Untuk pengobatan dan persediaan selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat akan membeli obat Anti Diphteria Serum (ADS). Obat tersebut akan dibagikan ke daerah yang ada pasien difteri. Dengan kondisi pasien Aulia Yulianti semakin membaik dengan status negatif difteri, artinya resiko penularan lebih kecil. Sampai akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah dan benar-benar sembuh sepenuhnya, RSUD Gunung Jati tetap menjaganya di ruang isolasi. Kemarin, kata Siska, ada kejadian pasien difteri meninggal di wilayah Ciamis. Hal ini karena pihak rumah sakit kalut. Karena itu, penanganan pasien difteri secara tepat, menjadikan RSUD Gunung Jati lebih cepat menangani pasien difteri. (ysf)
Pasien Difteri asal Drajat Sudah Sembuh
Rabu 20-04-2016,14:29 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :