Memelihara Tradisi Sejak 300 Tahun Masehi

Sabtu 23-04-2016,15:16 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN - Bulan April bagi masyarakat Tionghoa Cirebon merupakan bulan bersejarah. Karena di bulan ini, mereka diingatkan dengan peristiwa sejarah leluhur dan masyarakat Tionghoa memperingati Ceng Beng. Ketua Vihara Dewi Welas Asih Sidik Sugiharto, melalui Ian Siskartedja mengatakan, Ceng Beng adalah ziarah kubur memperingati bakti kepada leluhur. Tradisi ini telah ada sejak 300 tahun masehi, ketika itu kaisar tiongkok memerintahkan kepada rakyatnya untuk membersihkan kuburan leluhurnya dan tabur bunga ke leluhurnya diperintati setiap tanggal 5 April. \"Perayaan Ceng Beng 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah 5 April. Nah, hari ini (kemarin,red) adalah 15 hari terakhir Ceng Beng, kami sempatkan ziarah kesini,\" ujar Ian, saat ditemui Radar usai ziarah di Makam Tumenggung Aria Wira Cula, di Sukalila Utara, tepatnya Belakang Pasar Pagi, Kamis (21/4). Menurut Ian, ziarah kubur pada perayaan Ceng Beng adalah salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur. Ziarah kubur itu dipimpin oleh Romo Ong Sim Lian dari Vihara Buddha Sasana Cirebon. Dijelaskan Ian, Tumenggung Aria Wira Cula adalah salah satu tokoh Tionghoa pertama di Cirebon yang merupakan kemenakan dari Putri Ong Tien. Tumenggung Aria Wira Cula alias Tan Sam Cai Kong pernah mewakili sultan kasepuhan yang keempat. Di keraton, Tan Sam Cai Kong jadi Menteri Keuangan di masa Panembahan Ratu. Dia andal mengatur keuangan sehingga menjadikan Keraton Kasepuhan maju secara ekonomi. Berkat jasanya, Sultan Sepuh memberinya gelar Tumenggung Aria Wira Cula. \"Sudah sepatutnya kita mengingat dan menghormati jasa tokoh dan leluhur kita. Setidaknya dengan ziarah dan mendoakan untuk Cirebon yang aman dan berkah,\" lanjut Ian. Hadir dalam ziarah tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan, R Agus Setiadiningrat mewakili Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Dana Kartiman. Agus menilai, kegiatan ziarah kubur yang dilakukan oleh tokoh Tionghoa adalah salah satu pelestarian nilai budaya. \"Nilai budaya dan adat tradisi kalau tidak dilestarikan oleh kaum atau umatnya, oleh siapa lagi,\" tuturnya. Agus mengatakan, Pemerintah Kota Cirebon melalui disporbudpar sebagai mediasi dan fasilitator mendukung untuk kegiatan pelestarian seni dan budaya. \"Seperti ziarah kubur ini sudah hampir langka, padahal makam Tumenggung Aria Wira Cula ini termasuk salah satu cagar budaya fisik yang patut dijaga dan dilestarikan,\" katanya. (mik)  

Tags :
Kategori :

Terkait