Disporbudpar Bebersih Areal Keraton Kasepuhan

Selasa 26-04-2016,13:54 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LEMAHWUNGKUK – Kementerian Pariwisata dan Dinas Pemuda Olahraga Budaya Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon melakukan langkah nyata membersihkan areal Alun-alun Keraton Kasepuhan, Senin (25/4). Langkah ini sebagai bentuk nyata gerakan sadar wisata. Kegiatan dilakukan serentak di seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Khususnya yang memiliki destinasi wisata nasional. Kota Cirebon menjadi salah satu destinasi wisata budaya dan religi nasional. Perwakilan Kementerian Pariwisata, Fibri Andari mengatakan, kegiatan bersih-bersih untuk menciptakan destinasi pariwisata yang sadar akan optimalisasi lokasi tujuan para turis, sehingga perlu melakukan langkah Sapta Pesona. “Ini jargon Kementerian Pariwisata untuk Indonesia. Sapta Pesona sebagai destinasi unggulan,” ujar Firbi, kepada Radar di lokasi acara, Senin (25/4). Sapta Pesona meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Hal itu harus ada di kota tujuan wisata. Fibri menjelaskan, Keraton Kasepuhan dan wisata budaya lainnya di Kota Cirebon, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Termasuk pula Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dinobatkan sebagai unggulan religi nasional. Kementerian Pariwisata memiliki konsep pengembangan integral antara situs peninggalan Wali Songo. Cirebon yang pernah menjadi pusat penyebaran Islam di era saat itu, menjadi bahasan utama. Kementerian Pariwisata berharap, seluruh unsur pariwisata menciptakan kondisi bersih lingkungan. Dengan lingkungan yang bersih, Fibri Andari yakin wisatawan akan betah dan kembali datang. Anggota Komisi X DPR RI, Dedi Wahidi menambahkan, tiga tahun bertutut-turut bantuan dari pemerintah pusat selalu diberikan kepada pengembangan pariwisata Kota Cirebon. meliputi bantuan revitalisasi keraton dan benda cagar budaya lainnya. Termasuk pula Astana Gunung Jati. “Semua mendapatkan bantuan besar. Era Presiden Jokowi, ada lima bidang prioritas, salah satunya pengembangan pariwisata,” ujar Dedi, saat mengikuti kegiatan tersebut. Alokasi untuk pariwisata sangat besar. Diungkapkan Dedi, dari semula hanya Rp1 triliun, naik menjadi Rp6 triliun. Dedi yakin tahun depan pariwisata akan menjadi sumber penerimaan negara di luar pajak terbesar. Kota Cirebon tidak boleh berdiam diri dan pasif. Seluruh elemen harus bergerak membenahi pariwisata. Sebab, untuk peningkatan pariwisata pemerintah wajib hadir. Dalam kesempatan itu, politisi PKB ini meminta Disporbudpar Kota Cirebon untuk mengusulkan langsung hal-hal yang perlu dibenahi untuk pariwisata yang ada. Kepala Disporbudpar Kota Cirebon, Drs Dana Kartiman menerangkan, bebersih Alun-alun Keraton Kasepuhan melibatkan SKPD, mahasiswa, pedagang hingga pelaku pariwisata. Disporbudpar memberikan dukungan penuh terhadap penerapan Sapta Pesona di Kota Cirebon. Bekerjasama dengan berbagai instansi terkait hingga pihak keraton, anggaran bantuan yang ada digunakan untuk pengembangan cagar budaya dan revitalisasi keraton. Dengan kegiatan itu, Kementerian Pariwisata telah memulai langkah bersama. Dana Kartiman berharap program kegiatan Sapta Pesona berkelanjutan. Lebih dari itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga, merawat dan melestarikan cagar budaya menjadi faktor penting. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait